Breaking News

Pembangunan Global Hub Tunggu Master Plan


Mataram (postkotantb.com)- Setelah di tetapkan sebagai kawasan andalan nasional yang tertuang  dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 13 tahun 2017 pembangunan Bandar Kayangan (Global Hub)  secara langsung akan berdampak pada tata ruang kabupaten dan provinsi yang harus di sesuaikan dengan tata ruang nasional. Sejak di tetapkannya dalam RTRWN proggres rencana pembangunan Global Hub sendiri sudah mengalami kemajuan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Nusa Tenggara Barat Ridwansyah mengatakan saat ini pemerintah sedang menunggu pembuatan master plan atau rencana detil pembangunan Global Hub. Pembuatan master plan sendiri telah di lakukan oleh konsultan yang di ketua oleh inisiator pembangunan Global Hub yakni Sondi Amaar.

Namun Ridwansyah sendiri belum bisa memastikan kapan master plan tersebut akan selesai di kerjakan, namun Ridwansyah berharap master plan tersebut akan selesai pada tahun 2019 nanti. “ya kita berharap pembuatan master plan paling lambat akan selesai pada tahun 2019 nanti. “ paparnya.

Master plan yang di buat harus di sinergikan dengan tata ruang provinsi, karena tata ruang sangat penting dalam pembangunan. Master plan sendiri kata Ridwansyah merupakan salah satu syarat utama pembangunan Global Hub. Global Hub sendiri sudah jelas peruntukannya sebagai kawasan pelabuhan dan industri. 

Dalam rencana pembangunan nanti Global Hub ini akan membangun sejumlah infrastruktur penting. Dalam gambaran awal kawasan Global Hub merupakan sebuah kota pelabuhan dimana infrastruktur utama yang akan di bangun adalah pelabuhan internasional. Untuk menunjang operasional pelabuhan internasional juga di bangun sarana penunjang, karena kawasan Global Hub sendiri jelas Ridwansyah di perkirakan akan di huni oleh satu juta orang dimana fasilitas permukiman dan sarana penunjang lainnya sangat di butuhkan.

“kita perkirakan akan di huni satu juta orang, jadi Global Hub ini nantinya menjadi sebuah kota atau daerah dengan aktifitas tinggi, semua sarana penunjang perumahan dan kebutuhan lainnya akan di bangun di sana.” Terangnya.

Di perkirakan mega proyek ini akan menelan anggaran hingga 200 triliun. Sejumlah negara kata Ridwansyah telah berminat untuk menginvestasikan modalnya. Salah satu negara sebut Ridwansyah adalah Rusia yang berkeinginan untuk membangun kilang minyak di kawasan Global Hub.

Investor asal Rusia jelas mantan Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi NTB tersebut baru pada tahap menjajaki. Pemerintah pada dasarnya menyetujui saja keinginan investor rusia tersebut namun persyaratan untuk berinvestasi juga harus di selesaikan dahulu. Karena investornya orang asing tentunya kata Ridwansyah melewati BPM pusat. Model kerjasama dengan investor Rusia ini bila nanti terealisasi adalah Bisnis To Bisnis (B To B) bukan Goverment To Goverment. 

“ini murni bisnis, jadi tidak seperti investasi di sektor tambang dimana pemerintah mewakili disana, tambang sendiri mempunyai undang-undang Minerba dimana semua investasi dibidang ini tertuang dalam kontrak karya.” Jelasnya.

Untuk membangun Global Hub akan membutuhkan lahan seluas 6000 hingga 7000 hektar. Luas lahan saat ini telah tersedia. Ridwansyah tidak bisa memasitkan kapan mega proyek dengan nilai investasi ratusan triliun tersebut akan  di bangun.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close