Breaking News

Ribuan Warga Nahdliyin NTB Tolak Full Day School


Mataram (poskotantb.com)- Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Efendy yang menerapkan Full Day School (FDS) mendapat penolakan dari warga Nadhlatul Ulama Nusa Tenggara Barat. Ribuan warga NU ini menggelar unjuk rasa di kantor gubernur Rabu (16/08/2017).. Dalam orasinya mereka menyatakan kebijakan Effendy sangat tidak populer dan tidak akan memberikan nilai tambah pada dunia pendidikan. Bahkan penerpan FDS harus di cabut. Mereka juga meminta pemerintah Provinsi NTB untuk menolak FDS tersebut.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang menerima para pengunjuk rasa menerima aspirasi yang disampaikan warga Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi NTB terkait penolakannya terhadap kebijakan penerapan Full Day School (FDS) . “Saya sebagai Gubernur menerima secara resmi aspirasi ini dan saya akan sampaikan aspirasi ini sebagai bagian dari aspirasi warga NTB,” ungkap Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si.

Di hadapan ratusan pengurus dan santri yang ikut unjuk rasa, Tuan Guru Bajang mengatakan aspirasi yang disampaikan itu mengandung pesan dan nilai yang baik bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di pondok pesantren. TGB menghimbau seluruh warga NU untuk tetap menjaga serta mendoakan bangsa dan daerah agar tetap aman.  

“Saya mengajak semua, warga Muhammadiyah, Warga NU, Warga Nahdatul Wathan, dan kita semua sebagai masyarakat NTB, kita jaga NTB kita, kita kokohkan persatuan. Dan kita doakan negara kita agar semakin maju,”. Harap TGB.

Terkait dengan kebijakan Full Day School tersebut, TGB menyampaikan bahwa diperlukan komunikasi dan penjelasan secara detail dan utuh kepada seluruh elemen masyarakat tentang esensi kebijakan tersebut. Sehingga, dengan dialog dan komunikasi yang baik dapat menghilangkan barbagai kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. 

“Ada pemahaman bahwa penguatan pendidikan karakter yang akan diterapkan dalam FDS itu tidak menyebabkan pengaruh buruk terhadap satu insitusi atau sistem pendidikan yang sudah jalan,” Jelas Gubernur ahli tafsir tersebut. 

TGB meminta pemerintah, khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk lebih mengintensifkan sosialisasi, diskusi dan dialog untuk menerima masukan dari berbagai komponen masyarakat. “Jadi, lebih banyak diskusilah,” terang TGB.(rd)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close