Breaking News

Bahaya Mengintai di Jalan Negara


Sumbawa Barat (postkotantb.com) - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) Satuan Kerja (Satker) Jalan Negara diminta turun dan menghentikan aktifitas operasional angkutan material batu kapur di akses jalan negara.

Aktifitas pengangkutan batu kapur oleh truk truk mitra PT Unicerf membahayakan pengendara lain serta menurunkan kualitas jalan negara. 

Investigasi wartawan menemukan banyak batu berukuran besar berserakan di sepanjang jalan negar lintas Jereweh Maluk. Truk yang memuat batu kapur untuk dibawa ke lokasi pabrik Unicerf melampaui kapasitas angkut yang disyaratkan.

“Muatan mereka melebihi kapasitas. Kami sudah tegur namun tidak ditindak lanjuti,” kata Pegawas jalan negara Satker wilayah Sumbawa Sumbawa Barat, Mulyana, kepada wartawan di Taliwang, (15/9).

Mulyana mengaku akan segera melaporkan kondisi serta protes masyarakat kepada Satker NTB untuk diteruskan ke pusat. Ia mengatakan, secara tehnis beban jalan negara di batasi. Jalan yang memiliki lebar Enam meter tersebut terlihat semakin menyempit dengan aktiftas truk batu kapur ini.

Anggota DRPD Sumbawa Barat, Abidin Nazar meminta kepolisian dan Satker jalan negara turun tangan menghentikan aktifitas ini.

 Sempitnya bahu jalan ditambah kuntur jalan yang berkelok dan mananjak, mengancam nyawa pengendara jika dilalui truk yang mengangkut batu batu dengan muatan menggunung.

“Laporan ini sudah lama. Tapi operator truk ini tetap saja langgar aturan. Harusnya muatannya sesuai dan dilengkapi kelengkapan keamanan yang baik, seperti jaring dan terpal,” ujar, Abidin protes.

Dilapangan, kata dia, insiden kecelakaan kerap terjadi. Baik mobil dan sepeda motor akibat pecahan batu yang terjatuh dari badan truk. Badan jalan dipenuhi batu apalagi jika jalan menanjak dan berkelok.
Kondisi ini menurutnya seharusnya jadi perhatian serius aparat kepolisian dan petugas yang mengawasi jalan negara ini. Beban muatan yang melampaui tonase yang sesuai akan merusak jalan negara serta mengancam nyawa pengendara.

“ Saya sendiri mengalami insiden terkena puing pecahan batu akibat terjatuh dari badan truk. Tangki mobil bocor, saya nyaris kehilangan kendali. Ini bahaya, nyawa kami taruhannya,” protesnya keras.

Kepala Satuan (Kasat) Lalulintas (Lantas) Polres Sumbawa Barat, Iptu Tira Karista membenarkan laporan masyarakat tersebut. Pihaknya, kata Tira, berulang kali melakukan razia dan tilang truk truk ini jika kelebihan muatan serta tidak lulus uji kelaikan kendaraan. Pihaknya bahkan menggelar operasi khusus bekerjasama dengan bidang angkutan darat Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.

“Segera kami tertibkan pak dan berkoordinasi dengan Dishub Sumbawa Barat,” ujar Tira tegas.

Sementara itu Manager Operasional PT Unicerf, Yoyo Soekaryono mengakui banyaknya protes tersebut. Bahkan, Yoyo juga mengakui, sejumlah instansi menyurati pihaknya menyampaikan laporan masyarakat dan protes.

“Kita sudah sering tegur pak. Saya sudah surati dan tegur mitra kami setiap waktu. Bahkan, kita minta ada truk khusus ditugasi untuk mebersihkan batu kapur yang berserakan di jalan jalan,” terangnya.

Aneh, Yoyo tidak menjelaskan mengapa Unicerf masih saja menerima truk yang memuat material batu yang over kapasitas. Padahal sebelum memasuki area pabrik, truk truk ini terlebih dahulu melalui jembatan timbang.

“ Segera saya follow up pak laporan ini,” ujar Yoyo singkat.

Aktifitas pengangkutan material oleh truk mitra Unicerf ini masih berlangsung hingga kini. Bahkan sejak pagi hingga malam hari. Truk yang mengangkut material ini hanya dilengkapi terpal. Terpal rentan robek akibat tak mampu menahan banyaknya batu yang tertumpuk di badan truk. 

Kondisi membuat batu batuan ini terjatuh di badan jalan serta mengenai kendaraan lain. Utamanya sepeda motor dan mobil.(Am/rd) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close