Mataram (postkotantb.com)- Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan harga pembelian Pemerintah (HPP ) cabe rawit, cabe keriting, bawang putih dan bawang merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga dari keempat komoditi pertanian tersebut.
"Kami sudah mengusulkan harga-harga untuk keempat komiditi ini, karena terus terang fluktuasi harga untuk komunitas ini, pertama kadang-kadang membuat inflasi kita naik turun," ujar TGB.
Yang kedua, menurutnya fluktuasi harga cabe pada saat tertentu jatuh hingga ke level Rp. 4000. Tetapi di lain waktu harga komoditi tersebut bisa melambug tinggi. Dari fluktuasi tersebut, kata TGB pada intinya petanilah yang pada akhirnya sangat dirugikan. Pada saat-saat tertentu petani kita agak kesulitan menjual cabe mereka dengan harga yang baik, ujar TGB.
Usulan tersebut disampaikan langsung kepada Presiden RI, saat Presiden Jokowi membagikan 2.700 sertifikat tanah kepada masyarakat NTB, sekaligus peresmian Masjid Nurul Bilad dan beroperasinya KEK MANDALIKA, di Pantai Kute Lombok Tengah, Jum'at (20/10-2017).
Sementara produksi padi tahun ini dipaparkan oleh Gubernur meningkat 13,5 persen menjadi sebanyak 2,36 juta gabah kering giling. Bahkan produksi jagung di NTB, setelah tahun lalu Presiden Jokowi menetapkan HPP, berdasarkan ramalan kedua BPS tahun ini meningkat 95% dibanding tahun 2016. Jika produksinya tahun lalu sebanyak 1,2 juta ton, maka ramalan kedua dari BPS tahun 2017 menjadi 2,1 juta ton. TGB kemudian mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar menugaskan menteri pertanian untuk Menindaklanjuti penetapan HPP cabe rawit, cabe keriting, kemudian Bawang Putih dan Bawang Merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga komoditi tersebut.
"Kami sudah mengusulkan harga-harga untuk keempat komiditi ini, karena terus terang fluktuasi harga untuk komunitas ini, pertama kadang-kadang membuat inflasi kita naik turun," tutup TGB.(RZ
0 Komentar