Breaking News

GPII : Densus Tipikor, fokus pencegahan korupsi

Karman BM , Ketum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia

Mataram (postkotantb.com)  - Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) menganggap bahwa korupsi di indonesia masih sangat tinggi dan harus menjadi atensi serius oleh pemerintah dan rakyat. Dengan adanya gagasan pembentukan Densus Tipikor , sejatinya  mencerminkan lembaga Polri di bawah Jenderal Tito Karnavian memiliki komitmen dalam memaksimalkan penegakan hukum Korupsi.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat GPII , Karman BM melalui siaran pers yg disampaikan ke Media, Kamis ,19/10/2017.

Selanjutnya Karman mengutarakan,  penanganan korupsi dibawah bareskrim di Mabes atau direktorat reserse kriminal khusus di Polda tentu belum cukup, karena korupsi menjadi sub unit dari reserse kriminal khusus yg sejajar dgn sub unit lainnya seperti penanganan perkara IT perbankan dan tindak pidana khusus lainnya di luar KUHPidana, melihat tingginya tindak pidana korupsi di Indonesia.

Lebih jauh ia mengungkapkan,  jika seluruh elemen bangsa baik pemuda dan mahasiswa menganggap bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa,  tentu dibutuhkan penanganan yg bersifat extra ordinary. " sudah sepatutnya jika semua elemen masyarakat mendukung gagasan mulia Kapolri Tito dalam penanganan korupsi,"ungkapnya 

Karman juga menegaskan bahwa  densus ini nantinya tidak saja dalam kontek penindakan,  namun *harus menekankan pencegahan* melalui program program pembentukan karakter moral yg dapat melibatkan tokoh agama, masyarakat, pemuda dan mahasiswa.

Lebih jauh Karman mengatakan  terkait soal adanya sinyalemen  kekhawatiran tumpang tindih penanganan korupsi antar lembaga tidak perlu dikuatirkan .Sebab mekanisme koordinasi antar pimpinan lembaga di indonesia sdh berjalan sangat baik. " tinggal dimaksimalkan koordinasi antar masing masing lembaga," imbuhnya 

Terakhir Karman mengungkapkan seharusnya semua pihak  mengapresiasi niat baik pemberantasan korupsinya. "Bukankah semakin banyak kucing akan bisa mengurangi peredaran tikus," pungkasnya. (rd/bm) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close