Breaking News

Erica Beberkan Rahasia Kesuksesan Dekranasda NTB



Mataram (postkotantb.com)- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi saat menerima kunjungan studi comparasi  pengurus Dekranasda Kota Cirebon dipendopo Gubernur NTB, Kamis(16/11/).

Secara gamblang Erica memaparkan program dan berbagai pengalaman dalam usaha mengangkat industri kerajinan rakyat NTB sebagai salah satu ikon daerah,  sekaligus membangun mindset wirausaha dikalangan masyarakat, khususnya generasi muda dan mahasiswa.

Istri Gubernur NTB itupun tidak ragu membuka rahasia berhasilnya Dekranasda NTB meraih sejumlah prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional. Meski memiliki keterbatasan anggaran, disebabkan  keterbatasan fiskal pemerintah daerah untuk dapat memberikan dana hibah secara rutin dan memadai untuk mendukung operasional Dekranasda namun dengan mengoptimalkan kerja sama kemitraan, gotong royong dan program inovasi, mampu meraih prestasi.

Salah satu program instant yang di siasi Dekranasda NTB dalam upaya melestarikan dan mengangkat tenun khas lokal NTB adalah program mempromosikan berbagai tenun khas daerah (tenun khas Sasak, Samawa dan Mbojo) menjadi produk ready to wear, daily wear yang terjangkau. 

Strategi yang dilakukan untuk hal ini, menurut Hj. Erica diantaranya  dengan menggandeng desainer-desainer nasional untuk merancang songket dan tenun khas NTB menjadi produk ready to wear untuk semua kalangan, termasuk masyarakat umum. Designer yang diajak bekerjasama adalah perancang yang telah memiliki nama besar,  jaringan yang luas, juga diutamakan yang  telah membuka konter di NTB, telah diminati oleh masyarakat NTB seperti Ria Miranda. Sehingga setelah ditampilkan dalam acara bertajuk "fashion show on the street", permintaan akan tenun dan songket NTB dapat dirasakan secara langsung. Terbukti angka, Penjualan kain NTB melonjak sejak saat itu. 

Dekranasda juga menjalankan program jangka panjang, melalui Dekranasda Goes to School dan Dekranasda Goes to Campus. Program tersebut dinilai mampu memotivasi & memberikan bimbingan agar generasi muda NTB berani untuk memilih terjun ke dunia kerajinan, yang masa depannya juga sangat menjanjikan “Saya merasa sedih melihat anak-anak kita sedih karena misalnya; tidak berhasil lolos dalam tes masuk CPNS atau tidak berhasil lulus ujian masuk universitas-universitas tertentu. Saya ingin mereka mendalami kewirausahaan. Sebuah bidang yang Insya Alloh dapat memberikan mereka keberhasilan, keuntungan ekonomi tak berbatas,” Ungkap Hj. Erica. 

Istri TGB ini juga sempat menyinggung bahwa Cirebon itu sudah menjadi bagian hidupnya dan keluarga, karena salah satu produk cirebon, yakni Sirup Campolai diakuinya menjadi favorit keluarga. "Memang sirup yang sudah diproduksi sejak tahun 1936 itu tampilannya sederhana dan di Lombok kurang populer, tetapi di berbagai daerah seperti Pulau Jawa dan Sumatera, sudah terkenal. Pokoknya ibu-ibu harus mencicipi enaknya Sirup Campolai. Keluarga kami, saya dan tuan guru paling suka dengan yang varian pisang susu. Bisa dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan tambahan es teler atau es pisang hijau," jelasnya semangat. 

Wakil Ketua Dekranasda Kota Cirebon, Win Asep Dedy, memaparkan kedatangan ia dan rombongan ke NTB. Provinsi NTB dinilainya sebagai salah satu daerah di Indonesia yang dapat memberi inspirasi dalam pengelolaan dan pembinaan pelaku industri kecil. Mewakili 25 orang rombongannya yang terdiri atas pengurus dari unsur perangkat daerah dan pelaku kecil dan menengah di kota cirebon. Ia berharap pertemuan ini akan menjadi awal. Kerjasama yang baik bagi dua daerah. (RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close