Breaking News

Menpan RB Meminta Humas se-Indonesia Tangkal Hoax


Palembang (postkotantb.com) - Berita hoax yang saling menyerang satu sama lain antar pihak adalah penyebab terjadinya perpecahan dan konflik yang pada akhirnya terjadi sebelum pemilihan, saat pemilihan dan sesudah pemilihan. Saat  ini adalah masa sesudah pemilihan Gurbernur. Memberikan konten berita hoax dirasa menjadi salah satu kebiasaan yang memberikan merugikan bagi para pengguna sosial, khusunya berdampak kepada pengguna media sosial yang awam terhadap pemberitaan yang belum pasti terbukti kebenarannya. Hoax bisa berdampak secara berkepanjangan apabila konten tersebut bertahan dalam kurun waktu yang lama dan tidak cepat ditangani secara cermat, cepat dan tepat.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur mengajak Humas seluruh Indonesia menangkal berita bohong alias Hoax.

Permintaan Menpan-RB disuarakan pada pembukaan kegiatan Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK 2017). Kegiatan yang mempertemukan Humas dan pejabat pengelola informasi dan komunikasi (PPID)  Lembaga Negara, Instansi Pemerintah dan seluruh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia ini digelar di Hotel Novotel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (22/11/2017). Dia berharap seluruh Humas dan PPID berinovasi guna menangkal hoax.

"Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, penggunaan media sosial untuk menyebarkan berita hoax juga semakin beragam. Untuk itu, pemerintah tidak boleh kalah dan harus mampu mengatasi persoalan ini melalui inovasi penyampaian informasi Humas Pemerintah," kata Asman Abnur.

Asman meminta, Humas dan seluruh elemen harus berperan aktif menangkal hoax yang sudah menjamur dan meresahkan masyarakat. Sehingga, setiap informasi yang disampaikan harus dapat dipastikan kebenarannya ketika sampai ke masyarakat. Terlebih lagi menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 ataupun saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 mendatang, berita hoax bisa jadi akan sangat banyak bermunculan. ‘’Semua berita hoax dapat ditangkal jika Humas memberikan informasi dan sampai pada masyarakat. Jadi Humas harus memiliki respon yang cepat, dan pastikan informasi harus sampai ke masyarakat,” jelasnya.

Menpan-RB pun merasa optimis seluruh elemen bisa bersatu melawan hoax. Menpan-RB sendiri juga akan melakukan perbaikan sistem rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia menegaskan tidak boleh lagi ada kolusi atau titipan-titipan dari pejabat. Pengunaan Teknologi Informasi pun telah membawa tranparansi rekrutmen ASN dan membangun persaingan antara peserta secara sehat. Ke depan, seluruh urusan kepegawaian, penganggaran atau urusan pemerintahan dilaksanakan dengan sistem online melalui aplikasi e-goverment.

Menpan-RB juga meminta agar warga tidak menyiarkan berita-berita hoax, karena dapat merugikan warga lainnya. Kemudian pemerintah daerah dalam menyampaikan kebijakan agar disampaikan langsung melalui Humas dengan media informasi pemerintah secara resmi. 

" Humas pemerintah harus mampu mengkomunikasikan dan mendesiminasikan hasil dan capaian kinerja pemerintah melalui berbagai media. Insan Humas harus terus melakukan terobosan untuk mengkomunikasikan keberhasilan dan kinerja instansinya,” imbuh Asman Abnur.

Dirjen Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Humas pemerintah harus responsif terhadap perkembangan informasi yang ada. Menyebar informasi kebijakan pemerintah atau mensosialiasikan kepada masyarakat. Kemudian melakukan kontra informasi apabila ada data atau infomrasi yang tidak benar beredar di masyarakat. Dengan demikian, embrio hoax dapat ditekan. 

Sementara Kabag Humas Setda Sumbawa Barat usai menghadiri Kegiatan yang mempertemukan Humas dan pejabat pengelola informasi dan komunikasi (PPID) Lembaga Negara, Instansi Pemerintah dan seluruh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia ini digelar di Hotel Novotel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (22/11/2017) menekankan bahwa , masyarakat pengguna internet memiliki kebebasan terhadap penggunaan dan kebebasan mengemukakan pendapat. Kebebasan berpendapat bagi para pengguna internet sudah menjadi kebiasaan yang biasa terlihat, namun kebiasaan menggunakan kebebasan berpendapat dapat menimbulkan adanya hoax. Indikasi hoax terbentuk dari bebasnya pengguna internet menyampaikan pendapat lewat dan asumsi menggunakan media massa dan media gambar yang belum pasti kebenaran nya. Hoax dapat menimbulkan banyak kerugian. 

 “Hoax dibuat oleh seseorang atau sekelompok dengan tujuan yang beragam. Banyak  tujuan pengguna internet untuk membuat hoax, yaitu mulai dari yang main – main, agitasi yang bersifat menghasut, politik, propaganda dan kepentingan yang berorientasi kepada ekonomi “ jelas Muis

Menurut Muis, pada dasarnya berita Hoax bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang berorientasi kepada ekonomi biasanya bersifat penipuan. Kebiasaan memberikan konten hoax sangatlah berbahaya terhadap publik karena konten hoax sangat mudah terlihat di media sosial yang notabene nya banyak dinikmati dan dilihat oleh masyarakat awam. Untuk itu peran Wartawan dalam memberikan pemberitaan kepada public harus berimbang jangan beropini. 

" saya ucapkan banyak terima kasih kepada para Wartawan Sumbawa Barat, dalam menyajikan berita sudah sesuai dengan kode etiknya dan sangat membantu mensukseskan program-program pemerintahan daerah khususnya di kabupaten Sumbawa Barat. " salut Muis bangga ( edi Chandra )

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close