JAKARTA
(postkotantb.com)- PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) akan mengoptimalkan layanan angkutan penyeberangan di dua
lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar pascaerupsi Gunung Agung, di
Bali, pada Minggu (26/11) pagi.
Direktur
Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pihaknya telah
menyiapkan sejumlah langkah antisipasi layanan penyeberangan khususnya di
lintasan yang menghubungkan pulau Jawa - Bali dan Lombok pasca erupsi Gunung
Agung. Pasalnya, akibat erupsi tersebut dilakukan buka tutup layanan Bandar
Udara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Lombok Praya di Nusa Tenggara Barat yang
berdampak terganggunya layanan penerbangan bagi masyarakat dan wisatawan yang
keluar masuk Bali.
"Dengan
situasi tersebut, PT ASDP siap untuk menampung perpindahan para penumpang yang
tidak bisa mengakses layanan penerbangan dengan menggunakan kapal ferry. Sampai
saat ini, pelabuhan ASDP baik di
Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai - Lembar tetap beroperasi normal," ujar
Faik, Senin (27/11).
Berdasarkan
data Posko Padangbai, sejak Minggu (26/11) sore terjadi peningkatan penumpang
pejalan kaki yang menyeberang menuju Padangbai, Lombok dari rata-rata harian
sebanyak 175 orang menjadi 509 orang atau naik 191 persen. Disusul sepeda motor
dari rata-rata harian 400 unit menjadi 537 unit atau terjadi peningkatan 34
persen.
Faik
mengungkapkan, apabila terjadi lonjakan pengguna jasa penyeberangan maka akan
diberlakukan skenario pola operasi sangat padat. Kesiapan terminal dan
fasilitas umum bagi pengguna jasa juga menjadi perhatian utama, agar pengguna
jasa tetap mendapatkan layanan penyeberangan yang nyaman, aman dan selamat. Sejumlah
strategi telah disiapkan, mulai dengan optimalisasi alat produksi dan
pengoperasian kapal berukuran besar, percepatan port time, penambahan trip,
penambahan loket, penyediaan kantong parkir di luar pelabuhan, dan prioritas
layanan di pelabuhan yang mengalami lonjakan trafik.
"Jika
terjadi lonjakan penumpang signifikan di lintasan Ketapang-Gilimanuk, kami akan
alihoperasikan kapal berukuran besar dari lintasan lain. Kami juga akan tambah
kapal di lintasan long distance ferry Surabaya-Lombok dengan mengoperasikan KMP
Jatra III," sebutnya.
Terkait
erupsi Gunung Agung tersebut, PT ASDP juga membuka Posko Tanggap Darurat
Bencana Gunung Agung di pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Ketapang, dan Lembar.
Selain itu, juga dibagikan masker gratis kepada penumpang yang akan menyeberang
ke Bali dan Lombok.
GM
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar Yanus Lentanga mengatakan, dari
total 36 unit kapal yang berada di lintasan Padangbai-Lembar, terdapat 15 unit
kapal yang siap beroperasi reguler setiap harinya. "ASDP sendiri akan
mengoptimalkan 4 unit kapal yang beroperasi di lintasan ini. Kami juga
mempercepat port time dari biasanya sekitar 1,5-2 jam menjadi 1 jam saja,"
tutur Yanus.
Meski
terjadi lonjakan jumlah penumpang
pejalan kaki dan roda dua, sampai saat
ini belum dilakukan penambahan loket tiket baik di Padangbai, Bali maupun yang
di Lembar, Lombok.
"Namun,
jika terjadi lonjakan yang signifikan, kami akan tambah loket penumpang dan
kendaraan dari jumlah eksisting saat ini. Dan sebagai bentuk komitmen pelayanan
terhadap pengguna jasa, kami juga telah membagikan 500 masker gratis kepada
pengguna jasa yang akan menyeberang ke Bali," tutur Yanus.
Sementara
itu, dari pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang juga dilaporkan trafik penumpang
masih normal dan terkendali. Dari total 52 unit kapal eksisting di lintasan
Ketapang-Gilimanuk, beroperasi reguler 32 unit kapal yang siap melayani
pengguna jasa. Pelabuhan Gilimanuk juga siap melayani trafik bus yang
mengangkut calon penumpang pesawat dari Denpasar yang akan dialihkan
penerbangannya ke bandara Banyuwangi ataupun Juanda, Surabaya.(RZ)
0 Komentar