Direktur dan Sekretaris Mi6 Mengingatkan Paslon Pilkada Tidak Jorjoran |
Mataram
(postkotantb.com)- MI6 menghimbau agar semua pasangan calon kepala daerah di
NTB yang mengikuti Pilkada serentak 2018 tidak perlu boros dalam membelanjakan
anggarannya untuk kepentingan pencitraan maupun saat bertemu konstituen. Hal
ini agar para Paslon tersebut tidak merasa terbebani secara psikologis maupun
budgeting saat melakukan sosialisasi .
Demikian
diutarakan oleh direktur Mi6 ,Bambang Mei Finarwanto,SH dan Sekretaris Mi6 ,
Lalu Athari Fadlullah, SE melalui siaran pers yg disampaikan ke Media , Minggu
, (10/12). Selanjutnya Sekretaris Mi6 menilai dengan masih lamanya proses
pencoblosan pilkada serentak ini , para calon kepala daerah yang ikut
konstestasi lebih fokus memperoleh kepastian
dukungan parpol pengusung agar investasi politik di konstituen tidak sia
sia." Banyak paslon yg terkesan jor-joran melakukan pencitraan tapi
kemudian kandas karena tidak memperoleh dukungan parpol," ujar Athar
sembari mengatakan keberadaan lembaga survei dan konsultan penting buat Paslon
dalam memberikan advis politik dengan melihat probabilitas politik secara terukur dan terarah .
Athar
merasa prihatin dengan adanya beberapa para Paslon yg akhirnya tidak tampil
dalam pentas pilkada karena salah kalkulasi dalam memetakan situasi politik
yang ada. Padahal secara kapasitas para Paslon yang tidak jadi tampil tersebut
mumpuni." Itulah politik segala sesuatunya mungkin terjadi karena ukuran
yang dipakai menilai kelayakan calon
yang hendak diusung banyak variabel
," lanjutnya .
Edukasi Moral Politik
Sementara
itu direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto ,SH lebih menyoroti pergerakan para Paslon Kepala
Daerah di basis konstituen yang terkesan cenderung memanjakan pemilih. "
secara politik , mengintertain konstituen untuk meraih dukungan tidak salah ,
tapi harus terukur dan jelas komitmen nya agar tidak sia sia," ujar Didu ,
panggilan akrab direktur Mi6.
Lebih
jauh Didu mengungkap para Paslon dan tim sukses secara berkala perlu membuka ke
publik tentang proses politik yang sudah dilakukan baik bersama konstituen
maupun progress perkembangan dukungan dengan parpol pengusung. Hal ini agar
publik bisa melihat kepastian calon yang tampil dari sumber pasti agar tidak menimbulkan spekulasi
politik." Hendaknya Para Paslon membuka informasi dukungan politik nya ke
publik agar tidak menjadi bahan spekulasi yg sia sia," ungkapnya .
Terkait
soal anggaran kampanye politik , Didu setuju para Paslon tersebut untuk
berhemat, cermat dan tidak memanjakan konstituen demi gengsi dan prestise .
"Masyarakat harus di edukasi secara moral
politik lewat program visi misi yang menyentuh hati dan kepentingannya , bukan dengan pragmatisme
sesaat yang kerap tidak berdampak pada keberlanjutan pilihan politiknya kelak ," pungkasnya.(RZ)
0 Komentar