Breaking News

Gubernur NTB: Kalau Ingin NTB Maju Harus Dibangun Dengan Ilmu

Ilmu Merupakan Pondasi Utama Pembangunan Ucap Gubernur NTB

Mataram (postkotantb.com)- Ketika menutup Halaqah Ilmiyah bersama Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky, di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Minggu malam (21/01/2018), Gubenur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menegaskan ilmu merupakan salah satu pondasi utama yang dibutuhkan apabila kita ingin membangun dan memajukan bangsa dan agama. Sebab, tanpa ilmu dan pemahaman yang kuat menurut Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) itu, tantangan pembangunan ke depan tidak dapat terjawab dengan baik. "Kalau Bangsa Indonesia ini ingin maju, maka kita harus memiliki ilmu. Kalau NTB ingin maju, maka umat Islam di NTB ini harus maju dengan ilmu," tegas Gubernur Ahli Tafsir tersebut di hadapan ratusan jama'ah yang hadir.

Lebih lanjut, TGB menguraikan untuk membekali diri agar memiliki ilmu yang mumpuni serta mendapatkan keberkahan dan kebaikan yang ada di dalam ilmu itu sendiri, jalan satu-satunya adalah dengan terus belajar. Karena, ilmu itu dapat tertunaikan dengan penuh keberkahan melalui dua jalan, yaitu mempelajari mewariskannya kepada orang lain. "Dengan sebab itulah, Rasulullah sangat memuliakan ilmu," Ungkap Ketua Organisasi Internasional Alumni AL-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu.

Pada saat itu juga, TGB menyampaikan bahwa kemajuan dan keberkahan masyarakat NTB saat ini, merupakan keberkahan yang lahir dari keikhlasan para ulama membagikan ilmunya. Salah satunya adalah Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky, yang selama empat hari berada di NTB untuk berbagi ilmu tentang Islam yang utuh. Sehingga, ilmu yang utuh dapat menjadi tuntunan yang kuat untuk meraih kemajuan. Sebab, membangun meraih kemajuan itu tidak cukup dengan keikhlasan, namun perlu tuntunan ilmu yang utuh.

Karena itu, cucu pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersebut mengajak seluruh umat Islam untuk membekali diri dengan ilmu. Yakni dengan terus belajar secara utuh, baik ilmunya maupun akhlak yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. Sebab, bagian penting dari semangat berhaul dan bermajelis ilmu, tidak hanya sekedar berkumpul. 

Namun sebagai wadah untuk kita bersyukur dan berterima kasih atas ilmu-ilmu yang diwariskan. Serta untuk membangun semangat membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik.

"Berhaul, bukan saja beramai-ramai, tetapi ada makna, menunaikan perintah Allah dan menunjukkan semangat kita membalas yang baik dengan  hal yang lebih baik," pungkas TGB.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close