Paslon
Fiddin bersama simpatisannya
Lombok Timur (postkotantb.com)- Belajar dari kekalahan Pilbup Lombok
Timur 2013 silam, paket Fiddin merupakan kreasi politik piawai nan cerdik
melihat celah kekuatan dengan menggabungkan kekuatan jamaah yakni
NU dan NW. Mergernya dua blok kekuatan jamaah ini sebagai upaya taktis meraih
dukungan suara para jamaah untuk kemenangan Fiddin.
Selain itu
Mi6 memprediksi akselarisasi Fiddin dibasis pemilih, khususnya di akar rumput
akan lebih efektif dan intensif mengikuti langgam gerak Zul Rohmi. Dengan
Armada kecil, Fiddin lebih leluasa bergerak dari satu titik ke titik lain
secara informal tanpa protokoler yang justru terkesan membuat jarak dengan
konstituen.
Hal ini
tercermin dari pola gerakan Cabup, Samsul Lutfi dan Cawabup Najamuddin Moestapa
yang tetap menyambangi konstituen setiap hari, khususnya diwilayah pedesaan.
Field trip politik harian Fiddin ini harus dimaknai sebagai cara untuk
memperkuat dan mengamankan basis pemilih agar tetap setia dan loyal sampai
akhir.
Agaknya Samsul
Lutfi dan jamaah NW tidak ingin mengulang kisah Pilkada Lotim 2013 silam.
Apalagi sekarang ‘The Prince’ NW Samsul Lutfi menjadi papan satu sesuai
aspirasi Jamaah NW. Tentu ini menjadi spirit baru jamaah NW makin solid dalam
menyukseskan Fiddin.
Demikianlah
Analisis Politik Mi6 menyoroti kinerja dan performance Politik Fiddin ‘New
Generation’ yang disampaikan ke Media, selasa 13/2/2018.
Mi6 menilai
Uji material soliditas dan loyalitas jamaah NW pastinya akan terlihat nanti
dalam survey politik, terakhir saat di TPS. Hal ini penting sebagai alat
mengukur kinerja politik Fiddin dalam melakukan penetrasi dibasis
pemilih. "Survey politik sebagai Tools harus diyakini sebagai pandu
suar melihat persepsi pemilih," ujar direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto
yang akrab disapa didu.
Sementara
itu lanjut didu, Cawabup Fiddin, Najamuddin Moestapa akan menjadi tandem
politik yang efektif dalam mendulang pundi pundi suara dari kaum Nahdliyin.
Selain itu Najamuddin sebagai the rising start dalam jajaran Cawabup juga tetap
melakukan turba dan bersilaturahmi ala NU yang mengedepankan ukhuwah islamiyah
yang menghormati adat istiadat dan kebiasaan setempat." Karakter dasar
warga Nahdliyin adalah toleran terhadap nilai nilai Dan adat kebiasaan di
masyarakat," ungkapnya.
Dalam
konteks pemilih dilombok Timur, kata didu, Fiddin dituntut adaptif dan terbuka
dengan kelompok pemilih yang tidak berafiliasi dengan jamaah NU ataupun NW.
"Ini tentu butuh treatment tersendiri untuk meraih simpati," jelas
didu sembari mengatakan tag line politik Fiddin sudah menjelaskan harapan
kelompok non afiliasi ataupun pemilih pemula.
Selain itu, Mi6 mengamati Samsul Lutfi yang juga Ketua DPC Partai
Demokrat Kabupaten Lombok Timur saat ini terkesan lebih mengutamakan gerakan solo run yang
lebih fleksible dan lincah dalam menembus kantong kantong basis pemilih baru pada
semua tingkatan strata sosial. Tentu ini berkaitan dengan makin mendekatnya
tahapan akhir pilkada bulan Juni 2018." Secara psykologis politik , Samsul
Lutfi ingin memperluas basis pemilihnya secara terukur dengan cepat dan
praktis,” kata didu.
Selanjutnya
didu menambahkan, Lutfi tentu berkejaran dengan waktu sementara dengan luasnya
medan geagrafi lombok timur, maka pilihan taktik Lutfi yang lebih mengedepankan
aksi solo run nya untuk mempercepat akses menguasai pemilih baru. Untuk itu
gerak cepat melakukan penetrasi wilayah baru Penting dilakukan agar simpul
jaringan pemilih terintegrasi dengan baik." pada waktunya nanti Fiddin
skan menggerakkan mesin partai untuk mengakumulasi jumlah dukungan konstituen," lanjut direktur Mi6.
Sementara
itu Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah mengatakan daya jalajah Fiddin jauh
lebih rapi dan terukur dalam meraih simpati masyarakat lombok timur. Hal ini
tak terlepas dari motivasi kuat Samsul Lutfi dan Najamuddin berbuat terbaik
dalam mengemban amanah loyalis vottersnya . "Kecepatan akselerasi
membentuk jejaring pemilih baru patut diapresiasi," kata Athari yang juga
Sekretaris KNPI NTB ini.
Kata Athari
FIDDIN adalah Paket yang Komplit dan Efektif, Di usung dua Partai
Politik, Demokrat dan PKB dengan 11 kursi parlemen.
Paslon nomor
urut empat ini mewakili Unsur Organisasi NW dan NU, karena Bagimnapun Juga
Najamuddin yg merupakan Mantan Ketua DPW PKB NTB identik dengan Kalangan dan
kelurga Besar NU, sementara itu Samsul lutfi representasi dari Kelurga Besar
NW.
Lebih jauh
Athar menambahkan, berkaca pada PILKADA LOTIM lima tahun lalu, Samsul
Lutfi yang saat itu maju bersama dengan Sukiman tidak ingin kembali gagal.
Dengan gerakan partai Koalisi yang ramping akan memudahkan gerakannya terus
turun ke basis masyarakat.
"Samsul lutfi adalah sosok politisi yg sudah teruji, gagal jadi Wakil
Bupati lima tahun lalu tidak membuatnya patah arang, Lutfi maju sebagai calon
DPR RI NTB dan terpilih sebagai salah satu wakil NTB di Senayan. Kiprah Politik
Syamsul Lutfi sudah tidak di ragukan lagi, publik sudah mengenalnya sebagai
sosok petarung yang gigih dan bersahaja,” ungkapnya.
Lutfi lebih memilih Lombok Timur sebagai persinggahanya untuk melakukan pengabdiannya.
Bagi Athari,
pertarungan PILKADA Lotim menjadi menarik dengan Dengan Munculnya Khaerul
Warisin sebagai Calon Bupati, karena akan menambah spirit bagi para Kandidat
lain. Karena Khaerul warisin yang dulu maju melalui jalur Independent kini
berubah haluan dan diusung oleh Koalisi partai politik.
"Menariknya lagi ada Calon Lain yang maju melalui jalur independent untuk
mencoba meneruskan tradisi Bupati sebelumnya. Maka gengsi politik akan semakin
tinggi bila melihat dan berkaca Pada Pilkada sebelumnya, Partai Politik tidak
ingin kalah untuk yang kedua kalinya," tambahnya
Dimata
Athari, segala manuver dan infiltrasi dibasis pemilih strategis tidak terlepas
dari kuatnya motif Samsul Lutfi yang tidak mau jadi pecundang lagi dalam Pilbup
Lotim." Fiddin pasti akan All out bertarung secara satria,” lanjutnya.
Untuk itu,
kata Athari kekompakan dan soliditas Fiddin akan menjadi simpul utama dalam
menggerakkan agenda utama menguasai step by step basis pemilih yang terpetakan
secara arah dukungan politiknya." Disinilah titik krusialnya, apakah
Fiddin mampu mengabsorbsi dan merawat Kesetiaan pemilihnya hingga Hari H
pencoblosan," ulas Athari.
Dalam berbagai kasus
di Pilkada,
imbuh Athari tak jarang terjadi migrasi dukungan rakyat ke paslon lain karena
hal hal yang tidak
elementer. "Pragmatisme
rakyat bisa jadi karena proses komunikasi sblmnya dibangun atas dasar tawaran janji Dan
angka-angka,
bukan dalam kerangka membangun
kesadaran kolektif," pungkasnya (Eka)
0 Komentar