Sumbawa Besar (postkotantb.com)- Perlahan
tapi pasti dukungan masyarakat terhadap pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc dan Dr. Hj. Sitti Rohmi
Djalilah, terus meningkat. Masyarakat semakin dekat dan bersimpati terhadap pasangan
yang sangat giat blusukan dan menemui rakyat dari semua strata hingga di
pelosok dusun sekalipun. Cara pendekatan yang merakyat ini membuahkan hasil
terutama di Pulau Lombok. Beberapa kabupaten di pulau tersebut telah
menempatkan posisi Zul-Rohmi pasangan yang diusung PKS dan Demokrat ini di
tempat teratas. Berdasarkan hasil survey terakhir beberapa lembaga, Zul-Rohmi
menang di Lombok Timur, Lombok Utara dan Lombok Barat. Pasangan bernomor urut
tiga ini masih kalah di Lombok Tengah dan Kota Mataram. Sedangkan Pulau Sumbawa,
Zul-Rohmi tetap mendominasi.
Hal ini diakui Doktor Zul sapaan
Cagub NTB yang dikenal santun dan sederhana ini. “Hasil survey terakhir,
alhamdulillah pasangan Zul-Rohmi menang di Lombok Timur, Lombok Utara, dan
Lombok Barat. namun masih kalah di Lombok Tengah dan Kota Mataram, sehingga
dibutuhkan upaya dan kerja keras dari tim dan relawan. Ini harus saya katakan
sebagai acuan kita bersama untuk bekerja keras dan terus berjuang. Kami akan
memanfaatkan waktu tersisa untuk meraih kemenangan di semua
kabupaten/kota,” ujar Doktor Zul saat menghadiri Musyawarah Anak Cabang
(Musancab) DPC Partai Demokrat Zona III yang dipusatkan di Gedung Diponegoro
Sumbawa, Sabtu (21/4) siang tadi.
Doktor Zul mengakui awalnya banyak yang meragukan pasangan
Zul-Rohmi untuk bisa bersaing dengan tiga pasangan lainnya. Namun Zul-Rohmi
tidak peduli dan terus bergerak. Zul-Rohmi terinspirasi dengan salah satu buku
yang sangat terkenal di Amerika berjudul "The Engenering Corporation"
yakni bagaimana permainan dalam industri dan dalam persaingan kemudian ditata
ulang. Buku ini juga telah banyak menginspirasikan perusahaan-perusahan besar
maupun industri besar di Amerika.
Dalam penggalan buku ini, menceritakan dua orang pimpinan
eksekutif. Keduanya ingin membicarakan sesuatu yang sangat rahasia dan tidak
boleh didengar orang lain. Keduanya pun bersepakat untuk membicarakannya sambil
bermain Golf.
Merekapun memilih bermain di lapangan Golf yang jauh dari
kota dan dekat dengan hutan, agar lebih tenang, sepi dan tidak ada yang
mengganggu. Sembari berdiskusi, mulailah memukul bola di hold pertama. Namun
pada pukulan hold ketiga salah satu eksekutif memukul bola terlampau keras
sehingga bola melambung dan terjatuh persis di pinggir hutan. Keduanya berjalan
menuju bola sambil berdiskusi asyik sehingga mereka tidak sadar sudah berada di
dalam hutan. Keduanya juga sadar bahwa konon menurut masyarakat setempat di
sekeliling hutan tersebut masih banyak binatang buasnya. Belum sempat mereka
mengambil bola, sudah ada seekor macan yang sedang menunggu sambil
mengibas-ibas ekornya. Kedua eksekutif itu mulai berpikir antara maju atau
mundur, karena seekor Macan buas tersebut siap mengejar dan menerkamnya.
Akhirnya salah seorang di antaranya mulai membuka sepatu,
kaos kaki, dan sarung tangan. Melihat itu eksekutif satunya sedikit heran dan
bertanya mengenai tingkah rekannya tersebut. “Wahai sahabat kenapa membuka
sepatu, kaos kaki, serta sarung tangan, sementara macan itu lebih cepat larinya
dari kita,” tanya eksekutif yang tidak melakukan seperti yang dilakukan
rekannya. Lalu dijawab, “benar sahabatku, saya buka sepatu, kaos kaki, dan
sarung tangan agar saya bisa lari lebih cepat daripada anda. Sebab tidak
mungkin Macan itu menerkam kita sekaligus, tentu diterkam satu per satu.
Sehingga saya masih punya kesempatan untuk bisa selamat.
Menurut Doktor Zul, intisari dari cerita di buku tersebut
bahwa di dalam berpolitik terlampau banyak Macan yang sudah siap menerkam.
Sehingga politisi atau pengelola parpol yang akan menang yakni politisi yang
sudah siap dan mengetahui persis bahwa ada macan yang menunggu di sana.
Tentunya karena Macan lebih cepat lari darinya, maka tugasnya harus
mempersiapkan diri sematang mungkin dengan cara membuka sepatu, kaos kaki, dan
sarung tangan agar mampu berlari lebih cepat. Minimal berlari lebih cepat dari
teman-teman yang ada di sampingnya. "Saya kira filosofi sederhana dari
buku ini menjadi inspirasi bagi saya dalam menghadapi Pilgub 2018 ini,"
ujar Doktor Zul.
Zul-Rohmi akan melakukan seperti yang dilakukan eksekutif
yang membuka sepatu, kaos kaki, dan sarung tangan serta siap berlari kencang.
Dengan harapan jika Macannya datang secara tiba-tiba, maka yang disergap
terlebih dahulu bukan pasangan Zul-Rohmi.
Begitu juga dengan semangat kegiatan Musancab DPC
Partai Demokrat Sumbawa yang digelar ini, semua partai lawannya lebih gesit.
“Lawan pasangan Zul-Rohmi adalah siapa yang tidak siap membuka sepatu, kaos
kaki, dan sarung tangan,” pungkasnya. (Eka)
0 Komentar