Breaking News

Inilah Beberapa Catatan Debat Terbuka Cagub Cawagub NTB Tahun 2018


Mataram (postkotantb.com)- Debat terbuka pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur NTB tahun 2018 tahap pertama yang di selenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nusa Tenggara Barat di Hotel Lombok Raya pada Sabtu malam (13/5) telah usai. 

Sejumlah catatan yang berhasil di rangkum oleh media ini saat pelaksanaan debat berlangsung. Beberapa catatan tersebut diantaranya adalah, pengamanan berlapis dari aparat kepolisian. Pihak kepolisian memasang metal detektor dan memeriksa barang bawaan tamu yang akan memasuki arena debat. 

Pada saat berlangsungnya debat beberapa calon gubernur minim memberikan penjelasan diantaranya adalah Ahyar Abduh dan DR Zulkieflimansyah. Kedua cagub ini minim komentar dan pertanyaan yang di arah ke dua paslon ini jawabannya lebih di dominasi oleh para calon wakil gubernur. 

Selain itu beberapa paslon tampak grogi menjawab pertanyaan dari tim pakar dan pertanyaan yang di lontarkan antar paslon. Seperti jawaban Mori Hanafi yang ketika di tanya mengenai agriculture menjawab bahwa sektor pertanian lebih di fokuskan di Pulau Sumbawa dengan alasan luas wilayah yang lebih besar dari Pulau Lombok. Namun sedikit jawaban melebar ketika Mori menjelaskan tentang kemajuan Kota Mataram dan peningkatan APBD nya. 

Sementara pasangan Ali-Sakti menjadi sorotan malam itu. Ketika pakar menanyakan persoalan bioteknologi Ali BD tampak tidak menguasai materi. Pertanyaan Ali BD di sempurnakan oleh DR. Zulkieflimansyah. Mendengar jawaban itu dengan gaya khasnya Ali BD mengatakan bila dirinya menjadi gubernur nanti ia akan mengangkat DR. Zul menjadi staf ahlinya. 

Tidak hanya itu pada sesi ke empat ketika para pakar meminta penjelasan extra ordinary crime dan menayangkan video tentang keamanan kembali dengan gaya khasnya Ali BD menyatakan extra ordinary crime harus di selesaikan oleh KPK dan inspektorat. 

Jawaban Ali BD pun di koreksi oleh pasangan nomor satu Suhaili-Amin. Suhaili menyatakan berdasarkan persoalan kejahatan internasional dan luar biasa tidak hanya bisa di lakukan oleh pemerintah namun perlu adanya kerjasama semua pihak terutama masyarakat. 

Pada saat berdebatpun pembawa acara dan moderator Tisya Noveny harus bekerja keras untuk menertibkan audiens. Beberapa kali moderator meminta audiens yang terdiri dari para tim sukses dan pendukung pasangan calon untuk tenang dan memenuhi tata tertib saat debat berlangsung. 

Namun secara keseluruhan debat semalam berlangsung seru dan menarik. KPUD NTB akan menggelar kembali debat tahap dua pada tanggal 22 Juni.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close