Lombok Timur (postkotantb.com)- Status
tenaga kesehatan di Lombok Timur, belum jelas. Banyak tenaga kesehatan dengan
honor kecil dan status tidak jelas. Hal ini yang menjadi perhatian pasangan
calon Bupati dan Wakil Bupati No 4 H Syamsul Luthfi-H Najamuddin (Fiddin).
Luthfi mengatakan, tenaga kesehatan terdiri dari perawat,
bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Belum merasakan kesejahteraan. Bahkan surat
keputusan (SK) pun mereka tak punya.
"Ini kan warga kita juga tak boleh diabaikan,"
katanya, Senin ( 11/6)
Yang lebih memprihatinkan, lanjut Luthfi, ada tenaga
kesehatan yang sudah mengabdi belasan tahun.mengorbankan jiwa dan tenaga untuk
warga Lotim. "Agak timpang manakala ada yang baru masuk dapat SK.
Nah, kenapa bisa begitu?," tanya Luthfi.
Fiddin jelas tak akan tinggal diam terhadap nasib tenaga
kesehatan. Pasalnya, peran para tenaga kesehatan ini vital. Utamanya yang
berada di puskesmas. "Kalau dikatakan karena di APBD kosong anggarannnya,
jadi tidak berani memberi SK, tentu tidak tepat," tandasnya.
Politisi Partai Demokrat Lombok Timur ini menyebut,
sesuai dengan perbincangan dengan para tenaga kesehatan yang belum memiliki SK,
honor yang diterima memang seadanya. Ada yang berbulan-bulan tak menerima gaji. "Karena statusnya pun diabaikan. Ini harus ditata
dengan baik," imbuhnya.
Kakak kandung Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi ini
mengurai, ada dua hal yang akan dilakukan untuk memperbaiki nasib tenaga
kesehatan di Lotim. Pertama, meningkatkan postur pembiayaan dalam APBD untuk
bidang kesehatan. "Diantaranya untuk mendukung pemberian gaji bagi
tenaga kesehatan," ujarnya.
Kedua, lanjut Luthfi, menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah
dan puskesmas menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Perubahan ini akan ikut
memberi keuntungan bagi tenaga kesehatan. "Karena nanti pendapatan dapat digunakan langsung.
Belanja bisa lebih fleksibel," imbuhnya.
Selain itu, ketika surplus pemasukan bisa digunakan tahun
berikutnya, manakala defisit bisa dimintakan dari APBN. Dengan begitu,
pengelolaan akan berjalan lebih profesional. "Nanti semua akan dikembalikan juga untuk
peningkatan fasilitas kesehatan (faskes)," tukasnya. (Eka)
0 Komentar