TGB sebut keberagaman adalah harta bagi bangsa |
Mataram (postkotantb.com)- Pemerintah
Provinsi NTB, bekerjasama dengan sejumlah organisasi masyarakat menggelar
Dialog dan Silahturrahmi Pemuka Agama se-NTB, di Pendopo Gubernur NTB, Minggu
(15/07). Kegiatan tersebut menghadirkan Utusan Khusus Presiden RI untuk
Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Prof. Din Syamsuddin, sejumlah
tokoh lintas agama Islam Buddha, Hindu, Kristen, Konghucu, Kristen Protestan
dan beberapa tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut digelar untuk menguatkan
kerukunan antar umat beragama di NTB, sebagai salah satu provinsi yang menjadi
contoh dunia dalam hal keberagaman.
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul
Majdi menegaskan kerukunan yang tercipta di NTB telah berlangsung lama.
Kerukunan ini lahir dari keberagaman yang merupakan sebuah kekayaan berharga
bagi daerah, bahkan bangsa Indonesia. “Semua identitas, ketika hadir di ruang
publik, maka dia akan saling memperkaya,” ujar gubernur.
Gubernur yang akrab disapa TGB
(Tuan Guru Bajang) ini mengambil contoh tradisi Perang Topat di NTB. TGB
menjelaskan bahwa tradisi tersebut, meskipun indentitas Islam yang yang
menyelenggarakan, namun yang muncul adalah identitas budaya kita. Itu artinya
lanjut TGB, dalam membangun komunikasi antar umat beragama, terdapat
pintu-pintu lain yang bisa digunakan selain pintu agama. “Kita memiliki
identitas kebersamaan, yaitu sama-sama orang NTB,” ungkap TGB.
Karena itu jelas TGB,
memperbanyak dialog, perjumpaan merupakan langkah-langkah untuk membuka ruang
tengah dalam berkomunikasi. Termasuk begaimana mengarahkan hal-hal yang
bersifat primordial ke ranah yang baik dan tidak berlebihan.
Gubernur berharap dengan
terselenggaranya kegiatan tersebut, terutama dengan hadirnya -tokoh agama pada
dialog tersebut, mampu menciptakan hal-hal positif dalam menciptakan kerukunan
umat beragama dan menumbuhkan rasa persatuan yang menguatkan bangsa.
Prof. Din Syamsudin
menyampaikan bahwa kerukunan dapat tercipta dengan baik apabila setiap hubungan
yang dibangun berlandaskan kemanusiaan. Pria kelahiran Sumbawa itu menjelaskan
kerjasama yang terbangun adalah kerjasama kerjasama aktif yang lahir dari
dialog dan kerjasama serta saling membantu. Termasuk dalam hal membantu atau
menolong urusan bencana atau urusan kemanusiaan lainnya.(RZ)
0 Komentar