Breaking News

Gelar Rapat Dengan Maskapai, Baiq Diyah Minta Harga Tiket Dikoreksi

Sejumlah petinggi maskapai berpose bersama dengan anggota DPD RI Komite 2 usai menggelar rapat
Jakarta (postkotantb.com)- Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa maskapai penerbangan Indonesia, Anggota DPD RI Komite II Dapil NTB Baiq Diyah Ratu Ganefi mengeluhkan harga tiket yang melonjak naik. Lonjakan harga tiket pesawat dari Lombok maupun tujuan Lombok mencapai Rp 2 juta saat bencana gempa bumi di NTB terjadi.  

"Saat gempa terjadi, kami bertanya-tanya mengapa harga tiket dari dan ke Lombok luar biasa mahalnya, padahal saat itu kami dalam musibah," ujarnya.

Ini dinilai tidak tepat karena pada saat seperti itu, kemungkinan besar banyak warga yang mengungsi keluar daerah. Ataupun terdapat sanak keluarga yang ingin menengok dan lainnya. 

Dan hal itu memang benar adanya dari lappran yang di terima olehnya dari sejumlah masyarakat yang mengeluhkan tingginya harga tiket tersebut. Tingginya harga tiket tersebutpun situasi tersebut  memberatkan pada kondisi pasca bencana. 

Direktur Niaga Domestik PT. Garuda Indonesia Nina Sulistyowati membantah bila terjadinya lonjakan harga tiket pada saat terjadi. Nina menegaskan pihaknya berkontribusi aktif saat gempa terjadi. 

"Harga tiket kami saat gempa menurut laporan yang saya terima tidak pernah mencapai harga tinggi, bahkan kami mengratiskan tiket untuk relawan juga bantuan dalam.bentuk cargo," katanya.

Menurutnya harga tiket maskapai Garuda telah diatur oleh pemerintah. Dimana harga tiket memiliki batas bawah dan atas. 

Namun demikian, adanya koreksi dan masukan yang diberikan akan menjadi perbaikan maskapai kedepannya. "Tapi jika benar, akan kembali kami cek, ini sekaligus sebagai koreksi untuk kami di saat-saat bencana," tambahnya.

Sementara itu, Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan hal serupa. Dimana pihak maskapainya juga mengratiskan bantuan yang akan didistribusikan ke Lombok.

"Kami sama dengan maskapai lain, mengratiskan bantuan. Baik itu bantuan berupa relawan atau cargo," katanya.

Ia mengatakan naiknya harga tersebut dapat ditanyakan langsung pada pemerintah. Karena dalam menentukan harga tiket, tiap maskapai mematok berdasar peraturan dari menteri perhubungan.

"PM 14 Tahun 2014 itu ada kota atau destinasi harga termahal dan harga termurah, jadi bisa dilihat disana," tukasnya.

Senator asal NTB ini tetap berharap maskapai terus memiliki upaya untuk meringankan beban korban bencana. Hal ini tidak hanya berlaku di NTB. Namun juga daerah lain yang kiranya mengalami bencana.(RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close