Mataram (postkotantb.com)-
Dalam setiap proyek infrastruktur yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat (PUPR), kiranya pemberdayaan barang dan tenaga kerja lokal
dapat menjadi pertimbangan utama. Sebab hal ini dapat menjadi kunci
keberhasilan suatu bangsa dalam mempelajari teknologi dan infrastruktur.
“Salah satu
kunci suatu bangsa dapat belajar teknologi dan infrastruktur adalah, dengan
menggunakan barang dan tenaga kerja lokal, kami sebagai pemerintah daerah mohon
kepada PUPR untuk memperhatikan hal ini secara serius,” Demikian pesan Gubernur
NTB Dr. H. Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Konsultasi Regional (Kunreg)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2019 Wilayah
Kalimantan dan Nusa Tenggara di Hotel Lombok Raya, Rabu (20/2).
Menurut
gubernur dengan memberdayakan tenaga kerja lokal maka akan dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan masyarakat sebagaimana misi
pembangunan daerah dalam NTB Bangkit yakni Mandiri Dan sejahtera.
Dalam kesempatan
itu gubernur juga menyampaikan penghargaan dan menyampaikan rasa
bangganya karena NTB dipilih menjadi tuan rumah dalam pertemuan PUPR tahun ini.
“Atas nama
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kami merasa bangga dipilih oleh
Kementerian PUPR menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini, kesempatan ini
merupakan malam yang bersejarah untuk kebaikan kita bersama,” ujar Dr. Zul.
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya, Dr. Ir. Danis Hidayat
Sumadilaga yang mewakili dalam menyampaikan Arahan Menteri PUPR menjelaskan
bahwa dalam tahun 2019, Kementerian PUPR Bertekad menyelesaikan seluruh proyek
infrastruktur wilayah Kalimantan Dan NusaTenggara. Pasalnya di tahun 2019 ini
merupakan priode terakhir masa pemerintahan Dan tahun penyelesaian. Untuk
itu kementerian telah menyiapkan perencanaan yang matang dalam mencapai
keberhasilan proyek infrastruktur.
“Kalau kita
sejak awal sudah merencanakan dengan baik dan berhasil itu sama artinya kita
merencanakan keberhasilan, betapa pentingnya proses awal dan perencanaan ini
sebagai dasar kita untuk mulai bekerja,” tegas Danis.
Pada arahan
tersebut juga membahas tentang Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 yaitu
target 65 bendungan, penyelesaian jembatan di Kalimantan dan Papua,
target air minum, luas permukiman kumuh dan target rumah susun. (RZ)
0 Komentar