Breaking News

Lulusan IT Yang Bekerja Dibidang Teknologi Tidak Mencapai 10 Persen

Direktur fasilitasi infrastruktur TIK Bekraf Neil El Himam mendorong talenta muda yang menggeluti bidang teknologi digital untuk istiqomah di bidang tersebut
Mataram (postkotantb.com)- Kebutuhan tenaga profesional khususnya di bidang Informasi Teknologi semakin meningkat. Menuju revolusi Industri 4.0, dimana teknologi menjadi platform utama semakin membuka lebar peluang kerja bagi tenaga IT.

Namun persoalan yang di hadapi adalah minimnya tenaga IT yang menggeluti bidang ini. Badan Ekonomi Kreatif  (Bekraf) sebuah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif mencatat, setiap tahun lulusan fakultas teknologi informasi mencapai 5000an orang, namun yang menggeluti bidang IT hanya sekitar 100 orang artinya jumlah itu tidak mencapai 10 persen dari jumlah mahasiswa yang lulus dari fakultas teknologi.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIk Bekraf, Muhammad Neil El Himam, saat menggelar jumpa pers Bekraf Develover Day di Mataram, Sabtu (27/4) menjelaskan potensi ekonomi sektor teknolog sangat tinggi, bahkan secara sektor ini menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mencapai 1 triliun.

Bekraf sendiri ujar Himam mendorong talenta muda yang bergerak di bidang teknologi digital, multimedia, ecoding, aplikator dan gamer untuk meningkatkan kualitas sehingga mampu bersaing.

"Sangat miris di era revolusi industri kita akan menghadapi era digitalisasi, tetapi kontradiktif dengan mahasiswa lulusan teknologi malah mencari pekerjaan di luar bidang yang di tekuni," papar Himmam.

Salah satu talenta muda di Kota Mataram, yang sukses menggeluti bidang IT adalah  M Nasrul Alawy. Alawy merupakan founderAlphacsoft. Alphacsoft adalah StartUp yang bergerak di bidang software dan aplikasi. M Nasrul Alawy tidak hanya fokus pada software dan aplikasi, dia mengembangkan bakatnya dengan berinisiatif mendirikan divisi khusus game di Alphacsoft yang ia beri nama Alphac Studios. Alphac Studios merupakan studio game pertama yang berdiri di Lombok. 

Adapun prestasi yang berhasil di torehkannya adalah menciptakan Sitala, sebuah game edukasi simulasi tertib dan aman berlalu lintas. Kemampuannya membuat game ini membuahkan hasil manis. Polres Tanah Laut Kalimantan langsung mengakusisi game tersebut. 

Selain itu game ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai "Main game lalu lintas oleh kaum milenial terbanyak" pada gelaran acara puncak Millenial Road Safety Festival.

Berkat potensinya tersebut sosok pemuda ini dipercaya menjadi "local heroes" Bekraf Developer Day Mataram 2019.

Untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif digital Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi Infrakstuktur pada Sabtu, (27/4) mengadakan Bekrof Developer Day di Hotel Aston Inn Mataram, Kota Mataram. 

Sebanyak 430 peserta hadir mengikuti talkshow dan sharing session dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital.

Bekraf Developer Day diadakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pelaku ekonomi kreatif dan untuk menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi para StartUp khususnya di subsektor aplikasi, game, dan juga untuk pengembangan Web, IoT, dan BoT.

Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan dampak positif di bidang ekonomi dan sosial budaya terutama pada potensi lokal yang ada.

BDD yang ketiga ini menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, diantaranya M Nasrul Alawy (CEO Alphacsoft) yang terpilih sebagai keynote pada BDD Mataram 2019 kemudian Johannes Dumoli Tambunan (Software Engineer PT. Samsung Electronic Indonesia), Gelar Pradipta Utama (Head of Product - KATA.AI) dan Stefanus Abdipranoto (Business Development Lead, Gaming Specialist- Tokopedia) yang akan mengisi sesi Industry talkshow.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close