Mataram
(postkotantb.com)- Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU H. Robikin Emhas
menegaskan, Nahdlatul Ulama mengutuk keras pengeboman masjid di Masjid
Al-Rawdah, Markaz Bir El-Abd, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir. Tindakan yang
menewaskan 300 orang lebih dan meluluhlantakkan rasa kemanusiaan itu tidak bisa
dibenarkan, dengan alasan dan dalih apapun.
“Siapa
pun yang melakukakannya, apa pun latar belakangnya, atas nama apa pun motifnya,
itu adalah tindakan terkutuk. Tidak bisa dibenarkan! Biadab!” tegas Ketua
Panitia Musyawarah Nasional (Munas) Alim Aluma dan Konferensi Besar (Konbes)
Nahdlatul Ulama, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (26/11).
Menurut
alumnus Pondok Pesantren Qiyamul Manar Gresik dan Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Malang ini, seluruh warga Nahdlatul Ulama mengungkapkan duka
sedalam-dalam atas korban yang meninggal dan terluka dalam peristiwa itu.
“NU
berduka, karena itu, PBNU mengimbau warga dan pengurus NU agar membacakan
Al-Fatihah dan melakukan Shalat Ghaib untuk korban teror bom Mesir,” lanjut
Advokat Konstitusi ini.
Ia
menambahkan, NU meminta kepada Presiden Mesir untuk menangkap pelaku teror bom
itu dan menghukum mereka seberat-beratnya. Juga memberantas kelompoknya hingga
ke akar-akarnya.
NU
juga meminta kepada Pemerintah Indonesia, jika diperlukan, harus segera
mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mesir.
“Makanya,
jika diperlukan pemerintahan Jokowi perlu pro aktif memberi bantuan
kemanusiaan,” harap Managing Director pada ART PARTNER Law Firm tersebut.
Peristiwa
tragis di Mesir ini adalah bukti nyata perlunya Islam Nusantara diarus-utamakan
di seluruh penjuru dunia. Islam yang tidak memperhadapkan agama dengan negara.
Islam yang menjadikan budaya sebagai infrastruktur agama. Islam yang ramah,
moderat dan menghormati keragaman. Islam wasathiyyah.
“Mari
jadikan Islam Nusantara sebagai solusi perdamaian dunia,” pungkas Robikin
Emhas.(RZ)
0 Komentar