Provinsi NTB di Usia 59 Tahun Semakin Maju |
Mataram
(postkotantb.com)- Memotret NTB dari berbagai sisi dalam usianya ke 59 tahun
ini, tentu harus diakui terlihat semakin cantik dan menawan. Ibarat gadis
cantik, kini Bumi Seribu Masjid ini semakin banyak dilirik, dikunjungi dan
dilamar para pemuda. Gambaran tersebut barangkali tepat untuk mengilustrasikan
wajah NTB kekinian dibawah Pemerintahan TGB-Amin. Buah dari ikhtiar pembangunan
yang dijalankan secara transparan, konsisten dan fokus, mengukuhkan NTB sebagai salah satu daerah di
Indonesia yang dinilai paling menarik untuk investasi. Kebijakan pembangunan
untuk pemenuhan infrsatruktur pendukung yang memadai, penguatan SDM dan
berbagai inovasi serta insentif yang dijalankan pemerintahan Daerah,
melahirkan prestasi berupa Atraktiveness
Award dari Tempo, sebuah penghargaan yang lahir dari penelitian panjang dan
cermat terhadap daya tarik suatu daerah dilihat dari berbagai aspek.
Peringkat
daya saing NTB-pun mengalami lompatan peningkatan yang cukup tinggi.
Penelitian, ACI Lee Kwan Yew School of
Public Policy, sebuah Universitas terkemuka di Singapore mempublish bahwa peringkat
daya saing NTB tahun 2016 berada pada posisi 19, lebih tinggi dari tahun
sebelumnya yang masih berada pada peringkat 26.
Saat
menyampaikan pidato pada upacara puncak
peringatan HUT ke 59 Provinsi NTB, dengan tema, NTB Bertasyakur, dari NTB untuk
Indonesia, di Ex. Bandara Selaparang Rembiga Mataram, Minggu (17/12-2017),
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengucap syukur kepada Allah SWT, karena
atas karunia-Nya dan juga berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh
masyarakat, NTB kini berada pada track yang benar. Bahkan terus menorehkan
pencapaian pencapaian yang baik serta mampu menumbuhkan optimisme yang semakin
berkembang.
Potret
pembangunan NTB selama dua periode kepemimpinannya secara berkelanjutan,
diakuinya semakin berdaya saing dan semakin berprestasi. Hal itu selain
ditunjukkan oleh lompatan daya saing NTB dari posisi 26 tahun 2015 ke posisi 19
tahun 2016, ratusan prestasi-pun berhasil diraih membuat NTB semakin dikenal
dikancah Nasional maupun internasional.
Bahkan NTB pernah mencatat rekor sebagai daerah dengan laju pertumbuhan
ekonomi terbaik, dengan angka pertumbuhan 9,9 persen, jauh melampaui
pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,9 persen. Selama tiga tahun
berturut-turut dari tahun 2014 sampai dengan 2016 pertumbuhan ekonomi NTB juga
mampu konsisten berada di atas rata-rata nasional, terangnya.
Menurutnya,
Kinerja ekonomi yang baik itu mampu menumbuhkan kemampuan pelaku ekonomi dan
menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga berhasil mengurangi pengangguran dan
angka kemiskinan. "Angka pengangguran terbuka di NTB saat ini sebesar 3,32
persen. Jauh lebih baik dibanding
tingkat pengangguran nasional sebesar 5,5 persen," ujarnya.
Ia
juga memaparkan kinerja pembangunan ekonomi
NTB yang baik, telah berdampak pada penurunan angka kemiskinan secara
progresif, dari 23,81 persen pada tahun 2008 menjadi 16,02 persen pada tahun
2016. Tidak itu saja, indeks ketimpangan/gini ratio Provinsi NTB sebesar 0,36
juga lebih baik dari angka ketimpangan
nasional sebesar 0,39. Kemajuan itu, menurut TGB berkorelasi pada
peningkatan IPM-NTB dari 64,31 poin pada tahun 2014 menjadi 65,19 poin pada
tahun 2015 atau meningkat 1,36 persen. Kemudian di tahun 2016 meningkat lagi
menjadi 65,81 poin (0,95%). Sementara IPM nasional tumbuh sebesar 0,91 persen.
Dengan lompatan kinerja IPM itu, NTB
dinobatkan sebagai provinsi top mover dalam pencapaian IPM selama dua tahun
berturut-turut, tuturnya.
Saat
itu Gubernur juga sempat menyebut keberhasilan meraih Predikat WTP 6 kali
berturut-turut dalam pengelolaan keuangan daerah, merupakan bukti nyata
membaiknya sistem tata kelola pemerintahan NTB. Berkat keberhasilan itu pula,
kata TGB diantara ratusan prestasi yang diraih, terdapat anugerah “Pandu Negeri
Award 2017” dari Institute of Public Government, sebuah penghargaan bergengsi
dalam bidang manajemen dan tata kelola pemerintahan. NTB juga meraih Anugerah
Kepatuhan Tinggi Dalam Pelayanan Publik serta
Penghargaan Nasional Kepatuhan LHKPN Terbaik Tahun 2017 dari Lembaga
Anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Ratusan pencapaian yang baik itu
kemudian diparipurnakan dengan dianugerahkannya gelar pahlawan nasional kepada
salah seorang putera terbaik NTB Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid.
Selain
mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang baik
dari semua pihak, momen peringatan HUT kali ini juga dimanfaatkan Gubernur TGB
untuk menyampaikan harapannya terkait dengan akan berakhirnya masa kepemimpinan
beliau pada tahun 2018 mendatang.
TGB
menyebut tahun 2018 merupakan momen penuntasan RPJMD provinsi NTB 2013-2018,
sekaligus juga tahun politik Pemilu Kepala Daerah secara serentak. Menghadapi
momentum tersebut, TGB mengajak jajarannya dan seluruh masyarakat untuk fokus pada
upaya pencapaian indikator indikator kinerja yang telah ditetapkan di dalam
RPJMD. Demikian pula menghadapi Pemilukada, Gubernur TGB berharap dan
menghimbau seluruh masyarakat agar berpartisipasi aktif mensukseskannya dengan
mengedepankan politik yang santun, mencerdaskan dan bermartabat.(RZ/hms)
0 Komentar