Mataram (postkotantb.com) - Ikatan
emosional dan rasa empati membuat Warga Indonesia (WNI) di Aljazair turut
menggalang donasi bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa
Tenggara Barat (NTB).
Penyerahan bantuan dilakukan langsung
oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LPBP) Republik Indonesia untuk
negara Republik Demokratik Aljazair, Hj Safira Rosa Machrusah, Sabtu (3/11),
kepada Pelaksana Tugas (PLT) Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir di Sekretariat
PWNU NTB, di Mataram.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LPBP)
Indonesia untuk negara Republik Demokratik Aljazair, Hj Safira Rosa Machrusah
mengatakan, sumbangan yang diserahkan untuk para korban bencana gempa bumi di
NTB itu, berasal dari 2.000 warga Indonesia yang tinggal di Aljazair.
"Kami juga menerima sumbangan
dari warga Aljazair yang ikut bersimpati atas bencana gempa bumi yang menimpa
warga NTB, khususnya Lombok," kata Safira.
Menurutnya, bantuan berupa uang ini
merupakan bentuk kepedulian dan rasa simpati warga Indonesia di Aljazair,
termasuk warga Aljazair agar masyarakat NTB segera bangkit kembali pascagempa
bumi.
"Begitu mendengar kejadian gempa
bumi, kami warga Indonesia yang berada di Aljazair juga melakukan salat
gaib mendoakan para korban yang tertimpa musibah agar selalu tetap tabah dan
bersabar," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga banyak
mendapat simpati dari masyarakat Aljazair atas musibah di NTB. "Mereka juga mendoakan agar
masyarakat NTB itu bangkit. Karena namanya musibah harus kita terima,"
sambungnya.
Untuk itu, Safira Rosa Machrusah,
mengajak warga NTB menerima semua yang telah terjadi. Karena bagaimana pun
semua ini sudah merupakan ketentuan Allah SWT.
Namun, demikian ia tidak bisa
menyebutkan berapa nilai nominal sumbangan yang diberikan warga Indonesia di
Aljazair dan masyarakat Aljazair yang bersimpati atas bencana tersebut.
"Bagi yang masih hidup, mari
kita mengambil hikmah dari semua ini dan kita tidak boleh melakukan kalkulasi
irasional atas apa yang terjadi. Karena itu, tadi semua ini sudah menjadi
ketentuan Allah," katanya.
Sementara itu, warga NU Jawa Timur
juga menyalurkan bantuan donasi senilai Rp6 Miliar lebih. Bantuan diserahkan oleh Ketua NU Jawa
Timur, Marzuki Mustamar kepada Posko NU Peduli Lombok, Sabtu (3/11) di Mataram.
Hadir dalam kegiatan itu, Rektor UNU
Mataram yang juga Koordinator Posko NU Peduli, Baiq Muliyana, dan juga Sekjen
NU NTB, Lalu Winengan.
"Bantuan donasi sekitar Rp6
miliar. Itu yang dari PW (pengurus wilayah). Belum termasuk yang dari PC
(pengurus cabang)," kata Ketua NU Jawa Timur, Marzuki Mustamar.
Menurutnya, bantuan tersebut digalang
oleh warga Nahdliyin Jatim sebagai bentuk keprihatinan pada korban gempa di
Lombok.
"Ada uang receh, saking
amanahnya ditukar juga enggak. Kita sesama anak bangsa, kalau sakit kita juga
sakit. Kita dirikan juga masjid, huntara, sumur bor, medis," katanya.
Sementara itu, Sekjen NU NTB Lalu
Winengan mengapresiasi kepedulian dan bantuan WNI di Aljazair dan juga
warga NU Jawa Timur.
Winengan mengatakan, dukungan bantuan
dan doa sangat dibutuhkan masyarakat terdampak gempa bumi di NTB.
"Semangat saling membantu dan
bahu membahu ini menjadi bukti bahwa persatuan dan kesatuan anak bangsa masih
terjaga utuh. Dimana satu kena musibah yang lain ikut merasakan juga,"
kata dia.
Ia berharap, bantuan bisa disalurkan
ke masyarakat yang sangat membutuhkan.
Rektor UNU NTB yang juga Koordinator
Posko NU Peduli Lombok, Baiq Muliyana mengatakan, bantuan yang disalurkan NU
Jawa Timur merupakan bantuan yang digalang sejak 1-2 bulan lalu.
Jumlah sekitar Rp6 Miliar akan
disalurkan untuk pembangunan dua Masjid senilai Rp2.5 Miliar, 320 unit Huntara
masing masing senilai Rp7 juya, 4 Mushola, dan bantuan untuk sejumlah Ponpes. "Ini bantuan dalam tahap
rekonstruksi. Sebelumnya bantuan juga dilakukan dalam tanggap darurat,"
katanya.
Menurutnya, NU sangat peduli dengan
musibah gempa bumi di NTB dan Sulawesi Tengah.
Sehingga bantuan dari NU Jawa Timur,
Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta daerah lainnya masih akan terus bertambah. "Sebab NU sudah berkomitmen akan
mengkover bantuan selama enam bulan ke depan. Jadi semua masih akan
bertambah," kata dia. (Eka)
0 Komentar