Breaking News

Perang Topat Harus Menjadi Event Nasional

Senator asal NTB Baiq Diyah Ratu Ganefi ikut berbaur dan melempar topat pada acara Perang Topat yang di gelar di Pure Lingsar, Kamis (22/11)

Lombok Barat (postkotantb.com)- Even budaya Perang Topat (perang ketupat) kembali di gelar di Pure Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Kamis (22/11). Tradisi tahunan yang dirayakan dua suku dan etnis di Pulau Lombok, Nusa Tenggara sebagai simbol perdamaian antara umat Islam dan umat Hindu di "Pulau 1000 Masjid" itu.

Pada acara Perang Topat ini umat muslim dan umat Hindu berbaur menjadi dalam sebuah acara adat untuk mengucapkan rasa sukur kepada tuhan atas hasil pertanian sekaligus sebagai bentuk persatuan dan persaudaraan dua suku dan penganut agama yang berbeda. 

Seperti sebutannya Perang Topat adalah "perang" menggunakan ketupat. Dengan ketupat tersebut kedua suku saling menyerang dengan melemparkan ketupat ke masing masing lawan. Tidak ada rasa benci atau permusuhan diantaranya kedua, meski sebutannya adalah perang namun yang terlihat adalah wajah wajah sumringah, penuh canda tawa dan raut muka bahagia. 

Senator RI asal NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi, turut hadir dalam upacara adat tersebut. Dia mengapresiasi nilai-nilai keragaman yang ada dalam upacara itu.

"Tradisi ini memang harus tetap dilestarikan karena kepercayaan dari para Ninik Mamak (nenek moyang) kita adalah adanya kerukunan beragama bermasyarakat bertoleransi juga untuk kesuburan dari pertanian pertanian yang ada," pungkasnya.

Baiq Diyah berharap Perang Topat ke depannya lebih menjadi event nasional, sehingga dapat didanai juga dari anggaran pemerintah pusat.

"Untuk tahun depan agar event ini lebih nasional maka harus diagendakan juga dengan event-event nasional yang dilaksanakan di pusat sehingga agenda Perang Topat ini juga bisa mendapat anggaran dari pusat," ucapnya.

Sementara, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, mengatakan Perang Topat merupakan perang perdamaian untuk merawat keharmonisan umat beragama di Lombok. "Perang perdamaian, perang yang tidak pernah menelan korban," ujarnya.(RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close