Breaking News

Dr. Zul Tanggapi Isu Miring Terkait Program Unggulannya


dok. Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah memukul gendang saat launching calendar of events 2019 di Jakarta bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya
Mataram (postkotantb.com)- Gaduh soal sejumlah program unggulan era kepemimpinan Zul-Rohmi mendapat respon langsung dari Gubernur NTB Doktor Zulkieflimansyah. 

Melalui akun Facebook resmi nya Dr. Zul panggilan akrabnya menjawab sejumlah pertanyaan terkait program unggulan yang di rintisnya. Selain itu Zul juga mengomentari program di era kepemerintahan gubernur sebelumnya yakni TGB. 

Dimulai dari sektor pariwisata, Dr. Zul menegaskan Pemprov NTB tetap memperhatikan sektor ini. Ia membantah bila sektor yang memberikan multi player efek pada sektor lainnya kini tidak menjadi perioritas. Dr. Zul menyatakan pengurangan anggaran pada sektor ini tidak membuat Pemprov menganak tirikan sektor pariwisata. 

Sejumlah program yang telah di bentuk ujar Zul merupakan bagian dari sektor pariwisata. Ia menyebut pembangunan infrastruktur seperti dermaga, perbaikan jalan dan penerangan, mengatasi persoalan sampah merupakan berbagai langkah yang di tempuh untuk tetap memajukan pariwisata NTB. 

Selain itu adanya penerbangan langsung (Direct Flight) dari Perth Australia ke Lombok sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Bahkan ia mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang mencapai 200 persen. 

"Padahal memajukan pariwisata itu nggak harus identik dengan anggaran pariwisata. Membangun dermaga, memperbaiki jalan dan penerangan, mengatasi persoalan sampah dan lain nya itu juga ujung ujungnya Pariwisata juga.

"Memajukan pariwisata adalah kemestian dan ini prioritas kami nomer 1. Dan memajukan pariwisata ini nggak harus identik dengan semata jumlah anggaran di dinas pariwisata," paparnya. 

Terkait dengan pengiriman mahasiswa D3 keperawatan yang menerima beasiswa S1 di Chodang University Korea Selatan yang sempat heboh dan di isukan adanya praktek Human Traffiking juga di jawab oleh Dr. Zul. Ia menegaskan program beasiswa D3 tersebut di inisiasi oleh Dr Hamsu dari Fakultas Kedokteran Unram. Dari keterangan Dr. Hamsu ujar Zul mahasiswa yang menuntut ilmu di Chodang tersebut selain menimba ilmu juga bisa memanfaatkan waktu luang dengan bekerja membantu di bidang perawatan dan kesehatan di Korea dengan gaji yang lumayan.

"Menurut Kami program ini bagus dan harus di dukung  tapi kami meminta Prof Hamsu untuk mengecek kualitas dan reputasi Chodang University sambil mengirimkan Kadis Kesehatan kami Dr Eka dan Dirut RSUP DR Fikri untuk memastikan bahwa apa yang di janjikan itu benar," jelasnya. 

Adanya kondisi yang berbeda dari perjanjian dengan Chodang menurutnya  patut di sesali. Namun mantan anggota DPR RI ini menyatakan persoalan tersebut masih bisa di perbaiki. "Kita tinggal perbaiki kalau ada prosedur yang keliru atau ganti tempat studi ke tempat yang sesuai harapan," tuturnya. 

Dr. Zul juga menyinggung program PIJAR yang di cetuskan di era gubernur TGB Zainul Majdi. Menurut Zul dirinya tetap melanjutkan ikhtiar TGB meski dengan redaksi dan kemasan yang berbeda. "Melanjutkan Pijar nggak harus dengan nama Pijar lanjutan tapi bisa juga dengan menghadirkan banyak industri pengolahan yang punya nilai tambah lebih," paparnya. 

Salah upaya melanjutkan program Pijar ujar Zul adalah dengan industri pengolahan. "Upaya kami secara sadar untuk melanjutkan program Pijar dengan struktur industri yang lebih dalam rangka menaikkan nilai tambah produk pertanian dan peternakan kita," pungkasnya.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close