Lombok Utara (postkotantb.com)- PDAM Kabupaten Lombok
Utara (KLU) terus berbenah guna meningkatkan pelayanan pelanggan, khususnya di
Gili Air. PDAM sedang dalam proses untuk menambah jaringan pipa bawah laut ke
wilayah itu untuk mendukung normalisasi pelayanan air bersih sektor wisata
pascapandemi.
Hal itu dikatakan Direktur PDAM, Raden Waliadin, SE.,
melalui Kabag Teknik PDAM, M. Firman, Jumat, (29/5). Firman mengatakan,
jaringan pipa tambahan nanti berukuran antara 6-8 inchi, sebagai tambahan pipa
eksisting 3 inchi yang sudah tertanam.
Tambahan jaringan diusulkan melalui Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW). Sebagai langkah awal, PDAM pun sudah mengumumkan
permohonan Izin Lingkungan pemasangan pipa tersebut melalui media massa
beberapa waktu lalu.
Awalnya, kata dia, PDAM mengusulkan jaringan perpipaan
mencakup seluruh Gili. Namun dengan pertimbangan kerjasama antara daerah dan
swasta, maka pemegang saham meminta optimalisasi Gili Air. Sedangkan Gili
Trawangan dan Gili Meno, diupayakan melalui KPBU dengan swasta (PT. Tiara Cipta
Nirwana dan PT. Berkat Air Laut, red).
“Usul PDAM untuk Gili Air ditanggapi oleh Balai melalui
KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) karena memang Gili ini masuk
wilayah KSPN, jadi sumber dananya itu dari APBN,” ujar Firman.
Pemasangan pipa nantinya akan dilakukan oleh BPPW. PDAM
hanya bertindak selaku penerima manfaat. Saat jaringan sudah terpasang, akan
diikuti dengan serah terima proram dari BPPW ke PDAM.
Menurut Firman, rencana tambahan jaringan ini sudah
diusulkan tahun 2019 yang diawali dengan penyerahan laporan Detail Engineering
Design (DED). Tanpa itu, usul PDAM tidak akan diterima. “Kalau tidak ada Covid,
rencananya memang bulan Mei sudah mulai ada kegiatan. Tetapi karena Covid ini,
kegiatannya mundur,” ujarnya.
PDAM sudah menyiapkan seluruh syarat yang diminta oleh
BPPW. Selain DED, ada pula Izin Lingkungan yang sudah dikantongi baik dari
Provinsi NTB, maupun Izin Pemanfaatan Ruang Laut dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Terhadap realiasi fisik di lapangan, BPPW masih akan menyesuaikan
dengan perkembangan Covid-19. Bahkan ada sinyalemen, jika memungkinkan anggaran
dinaikkan akan ditambah pada APBN Perubahan dengan pola pengerjaan multiyears.
(Eka)
Social Footer