Sekretaris Daerah Provinsi NTB (Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si) Memberikan Sambutan Saat Sholat Idul Adha, Jum'at (31/7). |
Mataram (postkotantb.com)- Pelaksanaan
Hari Raya Idul Adha tahun ini begitu terasa berbeda. Hal ini tak lain
dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum juga mereda. Namun, nilai dan makna Hari
Raya Qurban ini tidak berkurang. Meskipun di masa pandemi, ratusan masyarakat
Kota Mataram dan sekitarnya melaksanakan Sholat Idul Adha di Masjid Raya Hubbul
Wathan Islamic Center, Jum’at (31/7).
Penerapan protokol Covid-19 pun tak luput
dilakukan oleh petugas. Dimulai dengan pengecekan suhu tubuh, cuci tangan
dengan sabun atau hand sanitizer sebelum masuk ke masjid, hingga shaf sholat
yang telah diatur jaraknya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah
Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si yang mewakili Gubernur NTB
mengajak masyarakat untuk ikut berkurban. Bukan hanya berkurban dengan
menyembelih hewan saja, namun berkurban keikhlasan dalam ikhtiar mengatasi
penularan Covid-19. Salah satu caranya, tentu dengan mematuhi protokol
kesehatan Covid-19 itu sendiri.
“Esensi dari berkurban adalah keikhlasan,
keikhlasan kita dalam situasi sekarang ini untuk sama-sama berikhtiar
sungguh-sungguh mengatasi menularnya Covid-19, dengan kita ikhlas disiplin
menerapkan protokol-protokol Covid-19,” ucapnya.
Dengan keikhlasan dan kedisiplinan,
diharapkan musibah yang juga menerpa seluruh dunia ini dapat segera berlalu.
“Sembari kita terus berdoa memohon
pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT, mudah-mudahan kita terselamatkan
dari wabah Covid-19 ini. Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah,” pungkasnya.
Usai pelaksanaan Sholat, mewakili
Pemprov NTB, Sekda NTB menyerahkan bantuan/sumbangan sapi kurban dari Presiden
RI kepada Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) NTB dan panitia kurban Islamic
Center. Dengan bobot 1,3 ton, sapi jenis simental ini menjadi hewan kurban
Presiden yang paling berat se-Indonesia. (RZ)
Social Footer