Breaking News

Sentuhan Estetika Dukung Penataan Destinasi Wisata Segenter

Destinasi Wisata Air Terjun Segenter (Segenter Water Fall), Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat)
Lombok Barat, postkotantb.com - Penataan destinasi wisata Air terjun Segenter (Segenter Waterfall), Desa Pakuan, Kecamatan Narmada akan segera terlaksana.  Konsep penataannya menonjolkan tema estetika di setiap areal di lokasi destinasi wisata tersebut.

Tema demikian dipilih, untuk mendukung dan selaras dengan Potensi alam serta panorama hamparan hutan, di Destinasi yang masuk kawasan kaki Gunung Rinjani itu. Menurut rencana, pengelola destinasi akan memulainya dengan konstruksi semi permanen berupa, penataan menggunakan batu alam di beberapa titik serta, persiapan tempat tongkrongan pengunjung.

"Kami sengaja tidak terlalu banyak menggunakan semen sebagai bahan bangunan, untuk menjaga kesan estetika alam di wilayah segenter. Ini upaya kami sebagai pengelola, supaya penataannya tetap terkesan alami, "ujar Kepala Balai Tahura Nuraksa, Samsyah Samad, S. Hut., M. Si., Kamis (23/7).

Selain penataan di areal air terjun kata dia, kedepannya disediakan tempat khusus penjualan buah-buahan dan hasil alam lainnya di seputaran areal parkir. Hal demikian dihajatkan agar hasil jerih payah para kelompok tani hutan terakomodir secara terpusat dan para pengunjung tidak lagi kebingungan mencari tempat penjualan buah-buahan.

Pada bagian pintu masuk, akan dibangun loket pembayaran karcis. Berjarak 10 meter menurun melalui anak tangga menuju areal air terjun, terdapat tanah datar yang dimanfaatkan sebagai tempat rehat sambil melihat pemandangan.

"Kami sediakan sekepat (berugak,red), untuk istirahat dan pengunjung dapat menikmati view air terjun sambil bersantai,"jelasnya.

Sekitar 5 meter, tepat di depan air terjun, akan disediakan kolam pemancuran dan pemandian untuk anak-anak yang ingin berendam atau sekedar membilas badan usai bermain-main di pinggir cekungan, tempat tergenangnya air.

Destinasi wisata ini, menyimpan keunikan tersendiri. Pengunjung dapat melihat langsung barisan bebatuan dengan ukuran besar, tepat di depan air terjun. Batu-batu tersebut telah tertata rapi secara alami, sehingga daya tarik destinasi ini unggul dibandingkan destinasi wisata lainnya di kabupaten Lombok Barat.

Mewujudkan penataan tersebut, Balai Tahura Nuraksa membutuhkan kesediaan masyarakat untuk membantu menata, mengelola dan memelihara destinasi wisata alam itu.

Harmonis: Koordinator Balai Tahura Nuraksa, Eko Budi Santoso, mendokumentasikan suasana kebersamaan dengan masyarakat.

Eko Budi Santoso mengatakan, melakukan koordinasi dengan masyarakat dibutuhkan kemampuan khusus. Mengingat betapa pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memajukan dan mengembangkan kepariwisataan lokal.

"Sebagai orang diberikan amanah, Setiap malamnya saya tetap bersilaturahmi dan bercengkrama agar hubungan emosional tetap terjalin dengan harmonis di wilayah kerja Balai Tahura Nuraksa,"katanya.

Ia merekomendasikan Forum Masyarakat Peduli Lembah Rinjani (FMPLR), sebagai pihak yang akan mempelopori perubahan destinasi wisata tersebut. Menurut dia, forum ini memiliki kapasitas serta kapabiltas, sehingga dapat membantu pengelola dan memajukan perekonomian masyarakat serta kelompok tani hutan, di sektor pariwisata.

"Kegiatan penataannya menggunakan sistem kerja padat karya. Dengan kemampuan manajemen forum ini, saya yakin, SDM masyarakat meningkat dan berdampak positif pada pendapatan masyarakat,"terangnya.

Ketua FMPLR, Muksin Haris memberikan apresiasi atas rencana tersebut. Ia berkomitmen, Destinasi wisata alam ini akan menjadi barometer bagi sejumlah wisata lokal lainnya. Hal demikian tentunya, akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah serta berpotensi membuka banyak lapangan kerja.

"Kami melakukan survei tempat terlebih dahulu untuk menselaraskan konsep penataan destinasi yang kami susun dengan wacana Balai Tahura Nuraksa agar terintegrasi. Insya Allah Jum'at kami rapatkan hasil surveinya,"tutupnya.(yul)


Advertisement

Type and hit Enter to search

Close