Jadi Energi Baru Penanganan Covid-19, Wagub Apresiasi Program Kampung Sehat |
Mataram (postkotantb.com) – Program Kampung Sehat yang merupakan inisiasi Polda
NTB mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Wakil Gubernur
NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah juga tak sungkan memberikan apresiasi
kepada Polda NTB atas program yang satu ini. Hal tersebut disampaikan
Wagub di Ruang Kerjanya, Rabu, 16 September 2020.
Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini mengatakan bahwa cara
menghadapi pandemi yaitu dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan
masyarakat. Untuk itu, strategi dalam mengubah kebiasaan masyarakat yang
sebelumnya acuh menjaga kesehatan sehingga lebih peduli menjadi
kuncinya. Gebrakan Kampung Sehat kemudian disebut sebagai salah satu
cara efektif dalam membuat masyarakat berlomba-lomba untuk menerapkan
pola hidup bersih dan juga sehat.
“Dengan Kampung Sehat ini, ada energi baru dan cara lain yang
memotivasi semua orang berkompetisi untuk sesuatu yang baru dan dengan
tujuan yang baik,” ucapnya.
Umi Rohmi mengatakan, pemerintah harus menemukan strategi terbaik
untuk menghadapi kasus hingga dampak yang ditimbulkan oleh virus Corona.
Kedisiplinan kemudian menjadi kata kunci yang disebutkan oleh Wagub.
“Kita di NTB dari awal tidak pernah ada Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB), jadi kita di NTB itu lebih mengedepankan kedisiplinan,
kedisiplinan menggunakan masker, jaga jarak dan protokol kesehatan
lainnya,” terangnya.
Saat ini lanjutnya, masyarakat NTB mempunyai dua pilihan dalam
menghadapi Covid-19. Dua pilihan tersebut yakni pola hidup aman dan
produktif, yang dikatakannya harus berjalan saling beriringan.
“Jadi itulah mengapa kita dorong 100% maskerisasi ini karena inilah
satu-satunya cara menurut kita yang membuat kita bisa hidup aman dan
produktif,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini pula, Umi Rohmi turut menyinggung sektor
pendidikan yang begitu terasa pengaruhnya selama masa pandemi. Termasuk
dalam hal ini yaitu sistem belajar daring yang masih memiliki banyak
kelemahan dan kekurangan.
Bagi Umi Rohmi, belajar dapat dilakukan melalui media apapun dan itu
sah-sah saja, selama sesuai dengan kemampuan sekolah dan tetap pada
fokus untuk kegiatan belajar mengajar.
“Jadi kita mendorong apapun yang bisa kita lakukan. Jadi tidak usah
terpaku idealnya seperti ini, harus seperti itu dan lain lain. Sesuaikan
dengan porsinya masing-masing dan daerah masing-masing,” serunya.
Terakhir, Ia menekankan bagi sekolah ataupun pondok pesantren yang
akan mengaktifkan kegiatan belajarnya juga diwajibkan mengedepankan
protokol kesehatan. Jangan sampai kegiatan belajar mengajar justru
menjadi celah wabah Covid-19 semakin menyebar lebih luas lagi. (RZ)
Social Footer