Breaking News

Takut Rapid Tes dan Ogah Meninggal Saat Bertugas, Pendaftar PTPS Minim

Bawaslu NTB bersama komisioner Bawaslu Kabupaten Kota menggelar rapat penetapan PTPS Pilkada Serentak 2020

Mataram (postkotantb.com)- Bawaslu Kabupaten Kota di NTB membuka pendaftaran untuk Pengawas TPS (PTPS) Pilkada serentak sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga berakhirnya pendaftaran, jumlah pendaftar masih belum memenuhi syarat mininal kebutuhan pengawas TPS yang di tetapkan oleh Bawaslu NTB.


Bahkan beberapa daerah yang menggelar pilkada serentak jumlah pendaftar yang mendaftar menjadi PTPS sangat minim. Seperti di Kabupaten Bima dan Sumbawa, jumlah pendaftar untuk PTPS masih jauh dari kebutuhan. 


Kordinator Divisi (Kordiv) Organisasi dan SDM Bawaslu NTB Itratif usai menggelar rapat PTPS di aula Kantor Bawaslu NTB, Selasa (20/10) mengatakan beberapa alasan sehingga pendaftar mengurungkan diri mendaftar yakni takut di rapid tes, pendaftar masih di bawah umur, trauma dengan penyelenggara yang meninggal saat bertugas, geografis daerah yang kepulauan serta memasuki musim tanam.



"Jadi banyak alasan kenapa banyak yang tidak jadi mendaftar, trauma penyelenggara yang meninggal pada saat pemilu lalu, takut di rapid tes juga jadi alasan mengurungkan diri mendaftar. Setelah baca persyaratan mereka memilih mengundurkan diri dan tidak jadi mendaftar," ujar Itratif. 


Bawaslu kabupaten kota yang belum memenuhi syarat minimal kebutuhan PTPS akan membuka kembali pendaftaran gelombang kedua hingga tanggal 26 Oktober ini. 


Adapun jumlah PTPS yang di butuhkan sesuai dengan jumlah TPS pada tujuh daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini yakni sebanyak 6087 TPS. Dari tujuh kabupaten kota yang menyelenggarakan pilkada hanya Kota Mataram yang memenuhi jumlah kebutuhan minimal PTPS.


Itratif mengatakan bila pada perpanjangan pendaftaran belum juga memenuhi syarat kebutuhan minimal akan di siasati dengan memindahkan PTPS dari desa yang jumlah PTPS nya melampui kebutuhan. 


"Kita siasati dengan mengover PTPS di desa yang jumlah pengawasnya lebih ke desa yang kurang pengawas, kita ingin pemantauan terhadap pilkada serentak ini benar benar maksimal," pungkas Itratif. (RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close