![]() |
(Kiri) I Gede Gunanta, (Tengah) Haifa Akbar, (Kanan) Gede Wenten. |
Mataram (postkotantb.com)- DPD LSM LIRA Lombok Barat (Lobar) menggelar Rapat Koordinasi bersama 12 anggota. Rapat yang digelar di Hotel Bidari, Selasa (8/12) ini merupakan rapat tahap pertama semenjak rakerda dan deklarasi gerakan anti korupsi yang digelar November lalu. Turut hadir di acara tersebut, Dewan Penasehat, Gede Wenten serta Anggota Dewan Pembina, I Gede Gunanta.
Dalam sambutannya, Bupati DPD LSM LIRA Lobar, Haifa Akbar menyampaikan rapat tersebut digelar secara terbatas dalam rangka membahas program kerja yang akan diadakan di akhir tahun 2020. Menurut rencana, organisasi tersebut akan menggelar ekspose sejumlah kasus yang hingga kini belum tuntas di NTB. Kegiatan itu akan diselenggarakan mulai tanggal 17 hingga 30 Desember 2020.
“Nanti kita akan menggelar ekspos hingga akhir tahun,”tuturnya.
Menjamin kesuksesan acara tersebut, lanjut Haifa, tentunya membutuhkan kerjasama dari para anggota, Karenanya, setelah digelar rapat ini, DPD LSM Lira Lobar akan kembali menggelar rapat konsolidasi tahap kedua tentunya dengan mengundang para Bupati LIRA Se- kabupaten Kota di NTB beserta para anggota untuk membahas persiapan ekpos tersebut.
Sebaliknya, Bupati LIRA Lobar menyebut, di tahun 2021 pihaknya akan memperoleh dana operasional dari pemerintah provinsi NTB. “Masalah operasional insha allah di tahun 2021, pemerintah provinsi akan menganggarkan Rp. 500 juta untuk membantu kinerja LIRA,”beber dia.
Di sisi lain jelas dia, jumlah anggota di DPD Lobar sebanyak 43 orang. Kedepannya akan di tempatkan di setiap OPD untuk mengawal dan mengawasi kinerja pemerintah demi mencegah terjadinya praktik KKN.”Tentunya nanti kita akan menempatkan minimal satu anggota LIRA di setiap dinas untuk turut melakukan pengawalan dan pengawasan. Jadi seluruh program di satu dinas akan diawasi,”tutupnya.
![]() |
Dokumentasi DPD LSM LIRA usai rapat terbatas |
Tradisi Korupsi
Eksistensi DPD LSM LIRA Lobar menarik respon banyak pihak untuk bergabung di dalam struktur keanggotaan di LSM tersebut. Diantaranya Owner Bidari Hotel, I Gede Gunanta. Rapat konsolidasi itu, menjadi permulaan bagi pria ini untuk berkecimpung sebagai anggota dewan pembina di lingkup LSM menjadi barometer terhadap perkembangan kinerja organisasi ini.
"Yang membuat saya tertarik adalah prinsip LIRA untuk memerangi praktik korupsi di NTB,"ujar I Gede Guananta, usai Rapat Konsolidasi terbatas.
Menurutnya praktik korupsi di Indonesia seakan telah menjadi tradisi. Keberadaan KPK sebagai lembaga anti rasuah pun tidak dapat memangkas jumlah kasus korupsi baik di tataran nasional hingga tingkat daerah. Keberadaan LSM Lira, khususnya di daerah menurutnya dapat membantu APH untuk melakukan pressure terhadap pelaku-pelaku koruptor.
"Praktik Korupsi itu musuh bersama. Lihat saja, semakin dikejar, semakin bermunculan kasus-kasus baru,"ketusnya.
Sebaliknya, dia memberikan apresiasi atas eksistensi DPD LSM Lira Lobar. Selama ini jelas dia, publik menilai bahwa LSM hanya sebatas organisasi yang timbul dan tenggelam. Berbeda dengan LSM LIRA. Jelas dia organisasi tersebut memiliki AD ART yang kokoh, sehingga layak untuk diperjuangkan.
Dia berharap NGO ini senantiasa mempertahankan eksistensinya di dalam mengawal dan mengawasi setiap program kinerja pemerintah."Saya memilih DPD Lobar, karena saya mengenal sepak terjang Bupati sebagai senior di profesi jurnalistik. Jadi tidak diragukan lagi pengalamannya,"pungkasnya.(rin)
0 Komentar