![]() |
Balai Besar POM Mataram saat melakukan sosialisasi keamanan pangan jajanan anak usia sekolah di D'max hotel Pujut Loteng |
Lombok Tengah (Postkotantb.com)- Seiring kemajuan tekhnologi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram tidak ingin ketinggalan, memperkenalkan jenis makanan dan produksi yang memiliki izin edar.
Bertempat di D'max Hotel Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), Kamis (29/04) Badan POM Lakukan Sosialisasi Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) di Loteng.
Dalam materinya Baiq Suriati S. Ssi M. Si mengatakan, saat ini telah ditemukan sejumlah makanan yang tak layak saji, sehingga hal itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan, terutama di kalangan anak anak usia sekolah.
Oleh sebab itu Balai besar POM Mataram, memprogramkan pengenalan jenis makanan layak saji dan sudah memiliki ijin di pasarkan di sejumlah warung kecil, terutama di sejumlah sekolah di masing masing kabupaten kota se NTB.
"Program sosialisasi ini kita lakukan se NTB secara bergiliran. Ini sala satu langkah menekan peredaran makanan tanpa ijin masuk ke warung sekolah," katanya.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan setiap membeli barang atau kebutuhan makanan, pertama Cek klik atau label, apakah makanan yang akan dibeli sudah memiliki ijin edar dari BPOM dan Pemerintah Daerah (Pemda), di masing masing tempat berbelanja..
"Masalah ijin, Balai Besar POM hanya mengeluarkan ijin kemasan saja, sedangkan Pemda ijin siap saji," terangnya.
Selajutnya, perhatikan juga apakah makanan tersebut sudah kadarwarsa atau tidak dan perhatikan kemasannya, apakah masih utuh atau bocor.
"Sedia payung sebelum hujan itu lebih baik, artinya sebelum berbelanja tidak salah kita jeli memilih Kualitas makanan itu sendiri. Sebab jika ilegal maka sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita," ungkapnya.
Dikatakan, sajian makanan di sekolah sekolah, bisa dikatakan anak anak paling senang membeli gorengan. Oleh karena itu, pihaknya berharap semua sekolah lebih jeli memperhatikan jenis makanan yang di jual di kantin sekolah.
Dan bila perlu, pemilik kantin menghindari makanan gorengan yang dibungkus pakai koran ataupun kresek, sebab itu tidak aman bagi kesehatan anak anak.
Sementara itu Drs I Yoman Sumasada mengatakan, karena sosialisasi ini dilakukan ditingkat anak anak, sehingga pihaknya Balai Besar POM tidak memberikan penjelasan secara ilmiah.
Akan tetapi lebih condong kepada penjelasan kesederhanaan, misalnya saja, Balai Besar POM minta kepada siswa, setiap membeli makanan untuk di cium terlebih dahulu, apakah belum berbau atau tidak.
Selanjutnya, memperhatikan lingkungan penjual termasuk penjual, apakah dia itu bersih atau tidak. Dan rajin rajin cuci tangan baik sebelum makan atau nl sesudah.
"Sosialisasi kita lakukan dikalangan pelajar, kita memberikan penjelasan secara sederhana dan tepat sasaran, beda lagi kalu kita lakukan sosialisasi di kalangan intelektual, pasti kita akan gunakan metode ilmiah. Sebab yang terpenting dalam sosialisasi adalah tepat sasaran," ujarnya
Implementasi dari sosialisasi ini lanjutnya, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Loteng, dimana pihaknya meminta agar jenis makanan yang dijual di katin sekolah, sudah berijin dan dibawah pengawasan Dikes.
"Target kita dalam sosialisasi ini 240 sekolah se NTB. Di Loteng hari ini ada 35 sekolah dan kita juga kerjasama dengan Dikes Loteng, agar sosialisasi ini tepat sasaran," ungkapnya.
Sementara itu Kabid pengendalian dan pencegahan penyakit dan kesehatan lingkungan, H. Hasyim mengatakan, Dikes sangat atensi terhadap sosialisasi yang di lakukan Badan POM Mataram. Sebab program yang sudah dilakukan dikes akan mengalir dengan program Badan POM.
Pasalnya, Dikes sebelumnya sangat rutin melakukan pembinaan di luar sekolah, salah satu contoh kontribusi rumah tangga. Dimana sebanyak 1300 sertifikasi industri rumah tangga, sudah dikeluarkan Dikes.
Dimana industri rumah tangga inilah yang menyuplai makanan siap saji masuk kantin sekolah. "Alhamdulillah program yang sudah kita lakukan, nyambung dengan program Badan POM dan kami di Loteng, insyaallah suplai makanan masuk kantin sekolah sudah bersertifikat," ungkapnya. (AP)
0 Komentar