Mereka menyatakan sikap menuntut pihak kampus membenahi sistem perkuliahan, termasuk sistem administrasi, fasilitas kampus, hingga pembayaran kuliah.
Tuntutan paling krusial disebutkan soal beasiswa Nusantara mahasiswa angkatan 2020 semester 1 dan 2 yang sampai saat ini belum diberikan.
Namun, di luar itu, Aliansi Ormawa se-UTS juga mengajukan ragam tuntutan lain:
Dalam lembar pernyataan sikapnya, aliansi ormawa se-UTS menyebut bahwa kampus tidak mencantumkan kejelasan soal sumber dana ormawa UTS.
Mereka menuntut pihak kampus membeberkan semua anggaran secara rinci, termasuk biaya perkuliahan, dana kemahasiswaan, yang dapat diakses oleh mahasiswa.
![]() |
Laode Agustamil (Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa priode 2021-sekarang)/net |
Di konfirmasi pada kesempatan yang sama Ketua BEM Universitas Teknologi Sumbawa yang akrab disapa Laode mengatakan " kami sangat menyayangkan sikap rektor Universitas Teknologi Sumbawa tanpa konfirmasi terlebih dahulu dan lebih mementingkan undangan dari pihak luar yang notabene bisa diwakilkan oleh wakil rektor atau jajarannya, dibandingkan dengan undangan kami mahasiswa yang tergabung dari aliansi ormawa se-UTS" pungkas Laode.
Selanjutnya, "Kami dari aliansi ormawa se- UTS meng ULTIMATUM rektor Universitas Teknologi Sumbawa apabila tuntutan kami dalam tempo waktu 2x24 jam tidak dijawab maka akan ada aksi lanjutan yang mendatangkan gelombang masa yang lebih besar lagi" tegas Laode.
Terakhir, mereka juga meminta manajemen kampus agar segera memeratakan fasilitas kampus di semua lingkup Universitas Teknologi Sumbawa.(TSP)
0 Komentar