Loteng, (postkotantb.com) - Tantri Abeng beserta keluarganya, sempatkan waktunya berkunjung ke Kampoeng walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah, Rabu kemarin,
Tantri Abeng adalah salah seorang pengusaha sukses Boswa, yang ikut tertarik dengan potensi menjanjikan bisnis sarang burung walet. Datang jauh jauh dari Makassar, mengajak keluarganya, untuk belajar.
Di sela sela kunjungannya Tantri Abeng mengaku, kedatangannya ke NTB khususnya di Lombok Tengah, ingin menikmati liburan bersama keluarganya, wabil khusus berkunjung ke kampung walet ini.
"Tujuan kami bersama keluarga ke Lombok NTB ini, ingin berwisata dan kunjungan utama adalah ke Kampoeng walet," Katanya.
Dikatakan, di Makasar sana bisnis walet tidak asing lagi dan tidak sedikit masyarakat di sana yang memanfaatkan bisnis tanpa modal ini dan berpenghasilan pantastis. Kenapa pihaknya mengatakan tak bermodal, sebab cukup hanya menyiapkan tempat, burung walet akan datang dengan sendirinya.
Sedangkan persoalan makan dan lainnya, walet akan mencari sendiri di luar, sebab walet hidup di dunia luar.
"Jika kita bandingkan dengan bisnis lain, kita butuh modal besar, kalah walet ini kita tak butuh modal besar, makanya di makasar sana tidak salah masyarakat banyak membuka bisnis menjanjikan ini," Ungkapnya.
Selain itu, Bisnis sarang walet kini jadi trend baru yang eksotis di seluruh dunia terkhusus di Indonesia. Sarang walet biasanya sering di ekspor ke Amerika, Kanada, Cina, Belgia, Jepang, Belanda, Taiwan, Vietnam dan negara-negara maju lainnya, kini tak mampu lagi mengimbangi besarnya permintaan pasar dikarenakan kurangnya produksi dan minat untuk menggeluti usaha ini.
Atas dasar itulah, pihaknya datang bersama keluarga untuk belajar tata cara bisnis walet. "Di Makassar bisnis walet sedang naik daun, kedatangannya ke Kampoeng walet ini, ingin belajar dan ternyata banyak ilmu kami dapatkan dan itu tidak ada di bisnis walet yang ada di makassar," Tutupnya.
Sementara itu, Presiden Amar Sasambo Ading walet Lalu Ading Buntaran mengatakan tak ada usaha yang mengkhianati hasil, jika dikerjakan dengan tekun dan istiqomah, Allah pasti akan membukakan pintu hidayah dan alhamdulillah pihaknya sendiri yang mengalaminya.
"Alhamdulillah, itu ucapan yang layak untuk saya ucapkan, apa yang selama ini sudah digelutinya, sudah mulai dilirik oleh pemerintah pusat dan bahkan sampai internasional," Katanya
Atas keberhasilan tersebut, kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng, pemerintah pusat telah menunjuknya sebagai Koordinator penyuplai sarang burung walet di Indonesia.
Atas kepercayaan yang diberikan, kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng, telah diwajibkan harus melahirkan 150 gedung walet selama satu tahun.
"Besarnya kepercayaan pemerintah pusat, kami dari kampung walet Amar Sasambo Ading walet desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng, diberikan kepercayaan sebagai Koordinator penyuplai sarang walet se Indonesia, dan malah kita juga diberikan kepercayaan harus mampu melahirkan 150 gedung walet dalam jangka setahun," jelasnya.
Selanjutnya untuk budi daya walet se Indonesia, sebelum mengirim atau mengekspor sarang walet ke luar negeri, terlebih dahulu akan dikirim ke ammar sasambo Ading Walet, untuk selanjutnya di olah menjadi barang siap saji, setelah itu baru bisa dikirim ke negara tujuan.
Hal tersebut sesuai MoU yang telah dilakukan antara kementerian pertanian dengan kampung walet Amar Sasambo Ading walet Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Loteng.
"Saat ini Provinsi Sulawesi, Palembang, kalimatan Makassar dan beberapa provinsi lainnnya, pemasok sarang burung walet terbesar setelah NTB. Sarang walet tersebut di olah di kampung walet, baru bisa dikirim ke negara tujuan, sesuai MoU yang sudah disepakati," Akunya.
Kenapa harus melalui kampung walet Ammar sasambo, sebab ditempat ini memiliki alat khusus yang telah diberikan pemerintah, sehingga kampung walet Ammar sasambo diberikan kepercayaan untuk melakukan pengolahan sebelum di ekspor.
"Saat ini negara yang paling besar permintaannya Negara China dan Ammar sasambo sendiri setiap bulan 90 persen dikirim belum lagi tambahan dari Beberapa provinsi lain, " Terangnya.
Selanjutnya masalah penghasil setiap bulan, khusus kampung wlaet Ammar sasambo, lebih dari 50 kilo perbulan, jadi sangat relevan jika setiap bulan khusus Amar Sasambo mengirimkan 90 persen ke China dan beberapa negara maju lainnya.
Dijelaskan, usaha dan ikhtiar dalam mengembangkan budidaya walet, telah ia lakoni dengan berbagi ujian, mulai dari hulu sampai hilir, termasuk baru baru ini di fitnah dan berujung pengancaman penyegelan Markas Ammar Sasambo.
"Yang memfitnah semoga di sadarkan, sebab adanya Kampoeng walet ini, banyak para pencari kerja bisa bekerja dan membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran," Do'anya.
Dari semua ujian, pihaknya optimis semua akan berlalu, sebab ujian ini bukan kali pertama dihadapinya Namun alhamdulillah sudah bisa diatasi, apalagi musibah yang baru baru ini menyerang kampoeng walet.
"Saya hanya yakin kepada sang Khaliq, kami tak pernah berbuat pasti Allah akan menunjukkan jalan,Rasulullah saja mengembangkan islam melalui dagang dan pastinya banyak rintangan yang dihadapi Rasulullah, namun semua selesai sehingga islam menjadi agama yang besar dan Insyallah sejarah itu kami akan ukir, melalui bisnis lain, " Tutupnya. (Ap)
0 Komentar