Breaking News

Mengenal Lebih Dekat Sosok Rahmadi Wirantanus Alumni Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya (1)

 
Lahir di Lombok, Bersinar di Kaltim Bangun Ponpes Jadi Tumpuan Warga setempat

Janji Allah terhadap orang yang berilmu memang nyata, siapapun yang memiliki ilmu maka Allah akan meninggikan derajatnya, dan bahkan dengan ilmu segala urusan jadi mudah. Sama halnya dengan Rahmadi Wirantanus, lahir di Lombok Merantau ke kaltim sukses membangun Ponpes, dan kini jadi tumpuan warga setempat, dan pusat pendidikan keagamaan dan umum, khususnya di Kabupaten Kukar.

SAPARUDDIN

LOMBOK TENGAH



HILMU berawal dari seorang perantau buruh kasar (Somel kayu red), datang ke Provinsi Kalimantan Timur, letaknya di Desa Senoni Kecamatan Sebulu Kukar setelah baru saja menyelesaikan studi di Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng, selama 1 prkan di Kecamatan Sebulu Kukar, kemudian merantau ke Tenggarong Kota Kabupaten Kukar dengan niat dan tekad nekad mencari Kampus untuk Kuliah bermodal Biaya hasil berburuh 1 Minggu dan bekal Ilmu yang didapatkan selama Mondok di Loteng. Kemudian Menemukan Universitas Kutai Kartanegara Tempat menyelesaikan Studi S1nya dan melanjutkan S2 di UIN Antasari Banjarmasin.
Saat ini ia menetap di Kelurahan Mangkurawang Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kukar.
Dengan ilmu yang dimilikinya, sambil jadi Pendidik di beberapa Sekolah ternama, di daulat juga sebagai pendakwah keliling sampai ke pelosok desa terpencil.
Selain itu, terkadang alumni Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng ini, mengisi banyak kajian kajian keIslaman ala anak Muda kekinian di beberapa Komunitas termasuk Komunitas Pengusaha muda Kalimantan Timur. Disamping itu juga tetap menerima Tugas keagamaan baik sebagai bilal, Khotib maupun Imam di berbagai masjid besar di Kabupaten Kukar, dengan ilmu yang dimilikinya, lambat laun masyarakat setempat jadi tertarik, sehingga masyarakat setempat memberikan sebidang tanah untuk dibangunkan Pesantren yang diberikan nama Pesantren Tahfizh Alhurro.

Sebelum mendirikan PTQ Al Hurro ia juga lebih dulu mendirikan beberapa pesantren bersama sahabatnya yang kini ia hanya fokus mengembangkan PTQ Al Hurro dari jenjang TPQ, Paud, LTQ, TK, SD, SMP dan SMA.

Untuk yang mondok ini kali perdana mewisuda Santri Tahfizh. Sementara Santri TPQ, LTQ dan TK Masuk 3 Tahun ini.

Setiap santri yang tamat, rata rata sudah menghafal Al Qur'an, Usia TK minimal 1 Juz, SD minimal 5 juz, SMP minimal 15 Juz dan SMA 30 Juz dan santri sudah di ajarkan ilmu alat untuk pembelajaran kitab kuning.

Baik Pemerintah Kabupaten Kukar Maupun Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, sangat suport terhadap anak anak muda yg banyak dedikasi berkontribusi terhadap daerah, sehingga Rahmadi Pun tidak luput dari bantuan pemerintah setempat dalam percepatan pembangunan imprastruktur seperti jalan dan gedung. Namun hingga saat ini Rahmadi baru menerima bantuan Jalan Semenisasi ke Lokasi Pesantren sebagai akses utama para wali santri datang ke ponpes Al Hurro.

Masyarakat juga tidak kalah dalam mensuport pesantren Al Hurro, mereka bahu membahu dalam berpartisifasi donasi infaq pembangunan gedung kelas yang sedang berlangsung saat ini di lokasi sentral Al Hurro di tengah kota dengan luas tanah yg di hibbahkan oleh warga mangkurawang kukar -+ 1 Ha. Kemudian tidak sampai di situ, melalui yayasan Rahmadi Al Hurro Center juga menerima Hibah Tanah 4.5 Ha di kecamatan Anggana sebagai Cabang PTQ Al Hurro yg saat ini sedang di garap. Selain itu, di Kecamatan loa Kulu menerimakan Waqaf Tanah 1 Ha yg telah di bangun 6 Lokal Gedung untuk cabang disana yg sudah di Buka jenjang TK dan MTs. Kepercayaan masyarakat Terhadap hasil didikan PTQ Al Hurro sebagai Nilai tawar sendiri di tengah masyarakat Kaltim.  

"Alhamdulillah tahun ini kita tidak bisa menerima semua santri yang ingin masuk ke PTQ Al Hurro karena Sudah terpenuhinya Quota dan karena keterbatasan Sarana yg tersedia saat ini. Persebaran Asal Santri dari berbagai kabupaten/Kota dan kecamatan di Kaltim mulai dari Balikpapan, Kota Samarinda, Kubar,  beberapa kecamatan di Kab. Kukar yg jarak tempuhnya tidak ada yg dekat kayak di lombok," Jelas Rahmadi kelahiran Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Loteng ini. Ahad (19/6)

Selanjutnya biar ada nilai lebih Ponpes yang didirikannya, kolaborasi antara ilmu agama dan umum tetap diutamakan, dan bahkan masing masing jenjang pendidikan, yang tamat harus hafal Al Qur'an minimal 15 Juz dri jenjang SD-SMP, khusus untuk jenjang SMA, di wajibkan hatam 30 juz dan ada bekal bisa baca kitab kuning.

"Dengan metode ini, alhamdulillah Ponpes yang di bangun berkembang pesat dan bahkan setiap tahun dari beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, selalu ada santri dan bahkan tahun ini masing masing lembaga, kita batasi jumlah pendaftar, mengingat tenaga dan sarana dan prasara yang dimiliki terbatas," Bebernya.

Tingginya animo masyarakat, yang menginginkan anak anaknya ahli di bidang agama dan mahir ilmu umum, tahun lalu pihaknya sudah membuka penerimaan santri di masing-masing cabang yakni di Kecamatan loa kulu Jonggon C sudah ada 130 Santri Belajar Mengaji dan menghafali Al Qur'an, dan tahun ini membuka cabang lagi di Kecamatan Loa Janan di atas tanah 4.5 Hektar hibah masyarakat yg di mulai dari membuka Rumah Al Qur'an.

"Amanah masyarakat, insyaallah akan kami jalankan, apalagi ini masalah agama, pahalanya mengalir sampai kita matipun pahalanya tetap untuk kita," Terangnya. (Bersambung)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close