Breaking News

Ribut Imbas Rencana Kenaikan Tarif PDAM Lombok Tengah

 

MSQ: Sebaiknya PDAM Perluas Jejaring, sebelum Tarif Itu Dinaikkan



Loteng, (postkotantb.com) - Keributan saat Herring antara kawan kawan LSM dan NGO, sangat di sayangkan oleh ketua Pemuda Pancasila Lombok Tengah (Loteng).

Kepada postkotantb.com Kamis (23/06/22) M. Samsul Qomar mengaku, terjadinya riya riya kecil saat hering di kantor PDAM Loteng, akibat dari rencana kenaikan tarif PDAM Loteng, sebenarnya ini harus dijadikan pelajaran bersama, khususnya bagi PDAM Loteng.

Semestinya lanjutnya, PDAM jika Berencana mau menaikkan tarif, PDAM harus memakai bahasa yang santun dan menggugah serta menarik simpati masyarakat atau pelanggan.

Kata kenaikan tarif, baginya itu kurang tepat, lebihnya lagi saat ini masyarakat sedang berusaha membangkitkan perekonomian mereka akibat covid-19.

Oleh karenanya, pihaknya menyarankan pihak PDAM harus mengubah bahasa kenaikan tarif, menjadi  penyesuaian tarif.

"Silahkan PDAM bangun jejaring lebih luas, kolaborasi dengan rekan rekan media, gunakan bahasa yang memantik perhatian," Kata mantan ketua komisi II DPRD Loteng ini, Kamis (23/6)

Informasi tersebut lanjut mantan senior jurnalis Loteng ini, setelah di sebar luaskan melalui beberapa tulisan yang dikemas oleh rekan rekan media, PDAM Loteng harus intens mengakomodir tanggapan masyarakat ataupun teman teman pergerakan. Dari kesimpulan tanggapan tersebut, PDAM Loteng harus menjelaskan secara rinci, mulai dari alasan menerapkan penyesuaian tarif, kondisi PDAM Loteng hingga memberikan jaminan dan kepuasan kepada pelanggan.

Kenapa harus demikian, sebab penyesuaian tarif bukan barang baru dan bukan hal yang luar biasa karena selama PDAM berdiri penyesuaian tarif baru beberapa kali terjadi, dan tak pernah ribut.

"Silahkan, ubah bahasa kenaikan tarif menjadi penyesuaian tarif dan perluas jejaring manfaatkan rekan rekan wartawan untuk menyebarluaskan, mulai dari tujuan penyesuaian tarif hingga jaminan kepuasan kepada pelanggan," Ulangnya sembari mengingatkan.

Selajutnya masalah keributan saat hering, pihaknya mengaggap tidak perlu ada, sebab itu kurang elok, justru hal semacam itu tidak akan menemukan titik temu pada soal soal yang di permasalahkan, malah akan melahirkan persoalan baru.

"Saya harapkan rekan rekan LSM dan NGO sabar tahan emosi," Harapnya sambil menggerutu.

Dikatakan, ditengah kondisi PDAM Loteng saat ini, Direksi memang harus berani mengambil langkah penyelamatan kondisi PDAM, jika tidak maka PDAM akan hanya menjadi perusahaan daerah yang "di susui" tanpa ada greget untuk perubahan.
Jangan takut tidak populis jika memang penyesuaian tarif ini akan membawa perusda kita menjadi lebih baik ke depan dan tentu itu keharusan.

Dan mari kita memberikan kesempatan kepada direksi yang baru ini untuk melakukan manuver kebijakan demi semakin baiknya pelayanan dan sehatnya perusahaan daerah kita ini.

Penyesuaian tarif nantinya bisa di gunakan untuk pengembangan dan pembangunan mata air baru yang tersedia karena setahu saya untuk membangun dan mengalirkan mata air permukaan membutuhkan dana  Rp 20 sampai Rp 40 miliar lebih.

"Kita punya dua sumber mata air permukaan di cerorong pemepek dan danau biru karang sidemen dan itu unlimited tidak terbatas ratusan tahun tidak akan habis," Cetusnya.

Diakuinya, sebelumnya kita memiliki 9 titik nata air, karena bencana alam dan debit air yg terus berkurang sisanya tinggal 7 bahkan bisa kurang . Untuk itu terobosan terobosan direksi PDAM  diapresiasi sebagai langkah maju dan berani.

"Kita hormati kritik dari kawan kawan LSM dan NGO sebagai vitamin yang bisa di sampaikan dengan cara cara yang santun dan elegan," Tutupnya. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close