Breaking News

Persahabatan TGT- Bang Zul Contoh Kolaborasi yang Baik Menuju NTB Gemilang

 


Lombok Barat,(postkotantb.com) - Jalinan persahabatan antara TGH.M.Taesir, Lc,S.Ag,M.A ( TGT ) dengan Gurbernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah,SE.M.Sc dapat menjadi salah satu contoh atau role model bagi semua kalangan atau elemen masyarakat tentang bagaimana pentingnya arti sebuah kolaborasi dalam meraih kesuksesan dan kemajuan.

Hal demikian nampak terlihat dari kegiatan penyelenggaraan peletakan batu pertama asrama putra Ponpes Assohwah Al-Islamiyah Desa Beleke Kecamatan Gerung yang dirangkai dengan Tabglih Akbar 4 Sekawan oleh para da'i kondang yakni Tuan Guru Taisir ( TGT ), Tuan Guru Pattimura ( TGP ), Tuan Guru Subki ( TGS ), dan Ustadz Ari Suhaimi ( UAS ) pada minggu ( 27/11/22 ).


Bupati Lombok Barat, H.Fauzan Khalid,S.Ag,M.Si yang turut hadir dalam sambutannya menyampaikan makna kolaborasi menurutnya adalah gotong royong saling perhatikan saling peduli.

" Ta'awanu ala birri wattaqwa artinya bersama-sama memperjuangkan kebaikan dan jalan ketaqwaan," paparnya.

Kata gemilang sendiri dimaknakan menuju kesejahteraan atau kebahagiaan. Jadi, kolaborasi menuju NTB Gemilang berarti bergotong royong meraih kesejahteraan.

"Dengan bersama semua jadi mudah dicapai," terangnya.

Gurbernur Bang Zul dalam setiap pidatonya diberbagai acara atau forum gencar menitip satu pesan yang sama. Yaitu selalu tanamkan jiwa optimisme tinggi dalam kolaborasi yang solid. Kolaborasi terkait juga dengan persahabatan. Banyak sahabat D
dapat membuka peluang kesuksesan dan kebahagiaan.


" Defenisi sukses dan bahagia relatif, ketika kita sukses jadi orang besar belum tentu bahagia, karena tidak ada sahabat, banyak uang juga tidak menjamin bahagia akan percuma kalau kita malah dalam keadaan sakit parah, maka bahagialah dengan miliki banyak sahabat, itulah kesuksesan dalam hidup," utaranya.

Ia melaporkan beberapa program unggulan Pemprov seperti upaya tingkatkan kualitas SDM melalui pemberian beasiswa pendidikan perlahan tunjukkan hasil positif.

" Anak-anak NTB ternyata hebat-hebat, semua bisa, rata-rata berprestasi dan ukir nama baik di mancanegara, jadi duta Daerah, " katanya.

Bang Zul, memotivasi, jangan pernah kecilkan dan kucilkan mimpi kita. If there is a will there is a way. Ia meyakini modal ilmu dan pengalaman belajar ke luar negeri akan mencetak generasi unggul untuk pulang membangun Daerah dan menjadi pemimpin masa depan.

Tak lupa, dihimbau, para Tuan Guru perlu juga selipkan pesan-pesan ekonomi di setiap ceramah untuk kemajuan taraf hidup ummat. Karena tantangan kedepan semakin berat, terutama dalam melawan arus kapitalisme yang kian masif.
" Lewat gerakan industrialisasi yang dicanangkan Pemprov, masyarakat akan bisa mandiri dan terbebas dari kemiskinan, serta mampu bersaing," ujarnya.

Melihat capaian Bang Zul, Tuan Guru Taisir (TGT) dalam sesi pidatonya, tak mungkin bergeming. Ia deklarasikan pengakuan bahwa Bang Zul hari ini adalah seorang nahkoda atau pemimpin, sangat pantas dipertahankan. Terlepas dari mau nyalon kembali atau tidak. Tapi beliau memang selalu layak dipilih kapanpun dalam hal apapun untuk dijadikan pemimpin.

Jika berkaca dari semut, maka manusia tidak boleh kalah. Semut selalu menunjukkan semangat berkehidupan. mereka selalu bergerak tiada henti, tidak pernah berhenti, melakukan segalanya bersama-sama berkolaborasi saat mencari dan berbagi makanan dan lainnya.

" Kalau ketemu, semut pasti salaman,  simbol persaudaraan dan perdamaian, manusia ya harus seperti itu," arahnya.

Lebih jauh, TGT mendukung penuh setiap upaya Bang Zul, terlebih dalam membangun kolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan Pondok pesantren. Agar apa yang menjadi cita-cita bersama mencerdaskan anak bangsa dapat digapai.

Dr.TGH.L.Pattimura Farhan,MH soal kolaborasi versinya harus mencakup 3 unsur antara lain Integritas, loyalitas, dan konektifitas kepada Tuhan YME.

" Apa yang kita perjuangkan bersama hendaknya bermuara sebagai bentuk ibadah kepada Allah," lugasnya.

TGH.M.Subki Sasaki, MH (TGS) menambahkan, suksesi kolaborasi sangat penting dilandasi dengan sikap kerelaan atau keikhlasan melebur melepas keegoan ibarat bersedekah.

" Dengan sikap keikhlasan, dedikasi kita untuk berkolaborasi akan totalitas dalam semua hal, mau bangun pondok gampang, apalagi semisal hanya sekedar memberi suara saat memilih salah satu pemimpin tertentu ketika pemilu, tinggal coblos saja, tapi berdampak besar bagi kegemilangan," imbuhnya.

Ketua yayasan Dr.TGH.Huailid Sa'id, Lc.MA mengungkapkan praktik kolaborasi sudah berjalan efektif dilingkup Ponpes Assohwah. Sehingga terus berkembang pesat dari sisi pembangunan fasilitas dan peningkatan jumlah santri.

Dimomentum itu, Huailid berterimakasih atas peran sumbangsih nyata Gurbernur dengan berucap pantun. " Jalan-jalan ke Ponpes Assohwah, sarapannya pakai ayam taliwang, Semoga pak Gurbernur umurnya berkah, untuk melanjutkan dan wujudkan NTB Gemilang," cetusnya. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close