Breaking News

Jum'at Curhat, Polsek KPL Tano Serap Informasi Seputar Kamtibmas.

 


Iptu Nurlana Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Poto Tano Sumbawa Barat, saat berdialog dengan para calon penumpang yang hendak menyeberang ke pulau Lombok, Jum'at (17/03/2023).


Sumbawa Barat, (postkotantb.com) -  Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, Polsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Tano, Sumbawa Barat mulai melakukan pengetatan sistem keamanan di sekitar. Itu dimaksudkan guna mengantisipasi bakal membludaknya para penumpang yang akan melakukan perjalanan dari luar daerah yang menggunakan moda transportasi laut.

Dalam program Jum'at Curhat, Kapolsek KPL Tano, Iptu. Nurlana yang menemui para penumpang di ruang tunggu penumpang, pada areal pelabuhan Tano mengingatkan para penumpang untuk tetap menjaga  kondusifitas selama dalam pelayaran nantinya dan tetap menjaga barang bawaannya.

Tak lupa Nurlana menyinggung, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Untuk lebih menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing, diharapkan seluruh elemen masyarakat tetap saling menghargai dan menjaga sikap toleransi antar sesama.


"Bulan Ramadhan nanti kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar nilai ibadah dan keimanan kita menjadi lebih baik," cetus Nurlana, Jum'at (17/03/2023) .

Namun, lanjutnya,  ada hal yang lebih penting yakni menjaga kondusifitas keamanan. Dia mengingatkan, bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendiri tanpa partisipasi peran serta dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan para pekerja di sekitar kawasan Pelabuhan.

Bersama jajarannya, Tak lupa Nurlana kembali mengingatkan, demi terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif diperlukan informasi-informasi sekecil apapun, terkait potensi dan ancaman gangguan kamtibmas. Hal ini dimaksudkan   untuk bersama sama dilakukan pencegahan sedini mungkin.

"Jum'at Curhat ini merupakan wadah untuk menampung aspirasi saran dan masukan dari masyarakat termasuk mengenai keamanan dan ketertiban di Kawasan Pelabuhan khususnya Pelabuhan Tano," imbuhnya.

Sekedar mengingatkan ujarnya, semua pihak tidak boleh terjebak dalam setiap informasi yang didapatkan melalui media sosial. Jika mendapatkan informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan pernah disebarluaskan. Tetapi harus disaring terlebih dahulu untuk menjaga kemungkinan yang bisa menjerat seseorang dengan persoalan hukum. Ujarnya.

"Kalau ada informasi hoax atau yang belum tentu kebenarannya jangan di share kemana-mana. Bijaklah  ber- media sosial," saran Nurlana. (Red)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close