Breaking News

Bupati Fauzan Khalid Pimpin Rakor Penanganan Dampak Cuaca El Nino di Lombok Barat

 


Bupati Lombok Barat Gelar H Fausan Khalid pimpinr rapat koordinasi penanganan Bencana kekeringan dan Pendistribusian Air Bersih di beberapa wilayah yang tersebar di Kabupaten Lombok Barat digelar di ruang rapat Jayengrane pada Senin (21/8/2023). Foto Ist/postkotantb.com


Lombok Barat (postkotantb.com) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Kekeringan dan Pendistribusian Air Bersih di beberapa wilayah yang tersebar di Kabupaten Lombok Barat.

Rapat Koordinasi yang digelar di ruang rapat Jayengrane pada Senin (21/8/2023) dihadiri oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Asisten ll Setda Lobar Rusditah, Kepala OPD, Perwakilan Polres Lobar, Perwakilan Bank NTB, PMI, PLN, BWS, PT. AMGM dan Perwakilan Camat.

Rapat Koordinasi dibuka oleh Asisten II Setda Lobar Rusditah menyampaikan, bahwa  langkah-langkah dalam mengantisipasi dampak cuaca El Nino pada bidang Pertanian serta Penanganan Inflasi di Lombok Barat, meminimalisir bencana saat terjadi musim kering diantaranya kebakaran maupun gagal panen.

Berdasarkan perkiraan BMKG, bahwa kondisi musim kemarau seharusnya hujan datang di bulan September, namun diperkirakan mundur akibat El Nino di laut pasifik yang mempengaruhi cuaca dan iklim.

Tentang Pengendalian Inflasi, bahwa salah satu persoalan yakni gagal panen yang akan berpengaruh terhadap stok beras yang diperkirakan akan mampu menutupi sampai bulan Oktober, yang diperkirakan kenaikan harga sembako di pasaran akan mulai naik pada bulan Januari 2024.


"Kita berupaya meminimalisir terjadinya bencana akibat kekeringan dan antisipasi pengendalian inflasi", jelasnya.

Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid menyampaikan menjamin agar tetap berkoordinasi dan Komunikasi antar semua pihak atau Instansi sehingga semua permasalahan dapat diantisipasi. Mengingat dampak cuaca El Nino terutama kekeringan, kebakaran dan Inflasi. Koordinasi dan Komunikasi yang baik dan intens akan menghasilkan kebijakan dan keputusan yang tepat dalam mengantisipasi dan menangani bencana.

"Semua pihak senantiasa tetap menjalin Koordinasi dan Komunikasi yang baik dalam menghadapi potensi bencana", terangnya.

H.Fauzan Khalid lebih lanjut berharap  kepada semua pihak dan Instansi untuk tetap berkoordinasi terutama terkait Operasional.
Serta memerintahkan kepada Kalak BPBD membuat jadwal Penyaluran Air Bersih untuk ditindaklanjuti bersama. Menjadi perhatian bersama yakni terkait potensi gagal panen yang akan berdampak pada Inflasi.

"Terkait Operasional kepada semua pihak terkait agar tetap berkoordinasi terutama dalam penyaluran Air Bersih", imbuhnya.

Bupati H.Fauzan Khalid menyampaikan juga, Pemda Lombok Barat telah mengeluarkan Surat Edaran kepada Camat untuk berkoordinasi dengan masing masing Desa apabila terjadi musibah kekeringan agar segera melaporkan. Dengan demikian diharapkan apabila ada potensi bencana bisa segera diatasi. Terangnya

"Semua Camat dan Desa untuk berkoordinasi bila terjadi adanya potensi bencana", tutupnya.

Sementara itu Kalak BPBD Lobar Syahrudin menjelaskan, bahwa sudah menindaklanjuti kesimpulan dari hasil sebelumnya, terkait kendala yang terjadi dalam proses Penanggulangan Bencana Kekeringan di wilayah Kab. Lombok Barat. Dimana terdata 16 Desa di 5 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat yang berpotensi mengalami kekeringan, Pemda sudah memberikan bantuan 95 persen Sumur Bor. Namun beberapa dalam keadaan rusak yang memerlukan perhatian dari OPD terkait. Untuk penanganan jangka pendek, dari PTAM Giri Menang Sudah melakukan penyaluran / Dropping Air Bersih di 40 Lokasi wilayah KabupatenLombok Barat.

" PTAM Giri Menang sudah melakukan penyaluran Air Bersih di 40 lokasi di 5 kecamatan terdampak kekeringan", terangnya.

Perwakilan BWS Provinsi NTB menyampaikan
terkait kondisi ketersediaan Air dibeberapa Sungai yang sebelumnya telah melakukan analisa, dengan sistem SSI pada bulan Juli 2023 yakni ada 6 Sungai di wilayah Lombok Barat yang masih berstatus Normal di musim kemarau. Pihaknya telah melakukan upaya antisipasi dengan cara pemeliharaan infrastruktur dalam meningkatkan kinerja pengelolaan Air. Upaya lain yakni dengan berkoordinasi lintas sektor dan melakukan pengeboran untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Langkah antisipasi dengan melakukan pemeliharaan untuk meningkatkan kinerja Infrastruktur pengelolaan Air dengan peralatan pendukung yang ada, serta
sudah berkoordinasi lintas Sektor dan melakukan beberapa pengeboran untuk bisa dimanfaatkan", jelasnya.

Untuk diketahui ada beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Lombok Barat, yang terkena dampak kekeringan antara lain Kecamatan Sekotong, Lembar, Kediri, Kuripan dan Lingsar. Masyarakat mengharapkan adanya bantuan Tandon yang saat ini merupakan kebutuhan penting untuk menampung air. Gagal Panen merupakan salah satu persoalan yang harus diperhatikan karena berdampak menimbulkan Inflasi Daerah. (Wan)

Editor : Aminuddin


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close