Didik Setiadi,ST Kepala Desa Durian Kecamatan Janapria saat tunjukkan penghargaan Tastura Awards yang diraihnya. Foto Ist/ postkotantb.com/Lalu Irsyadi
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Upaya Kepala Desa Durian Kecamatan Janapria Lombok tengah Didik Setiadi, ST untuk lahirkan perubahan berbuah manis.
Belum lama ini, Pemdes Durian berhasil raih penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Lombok tengah diajang Tastura Awards 2023 dalam rangkaian peringatan HUT Lombok tengah ke-78.
Pemdes Durian sabet kategori TUHU karena dinilai rajin, ulet, dinamis dan sungguh-sungguh dalam bekerja, tidak mudah putus asa serta memiliki kamauan menjalankan tugas dengan maksimal dan penuh tanggung jawab.
" Alhamdulillah saya rasa itu pantas, karena kemi benar-benar bekerja dengan totalitas," Utara Kades Didik, Rabu (15/11/2023)
Menjabat sebagai Kades PAW sejak 3 tahun lalu, Kades Didik memulai perubahan dengan merombak internal aparatur dan tatakelola pemerintahan Desa. Seperti mengevaluasi sistem administrasinya, menanamkan etos kedisiplinan yang kuat disegala tatanan pemerintahan.
" Utamanya saya galakkan disiplin waktu, pegawai harus masuk tepat waktu, kalau terlambat tidak boleh ngantor," jelasnya.
Selain itu, keluhan masyarakat juga semakin minim. Sebab pelayanan prima oleh pegawai yang disiplin, sudah berada dikantor tepat waktu.
Cara lain, Kades lakukan penyegaran aparatur untuk mengetahui kemampuan masing-masing dengan meroling Kaur Kasi. Terbukti, dari penekanan kedisiplinan, administrasi jadi tertib sehingga Pemdes Durian jadi yang pertama keluar anggaran Desanya di tahun 2022. Yang juga jadi faktor IDM naik satu tingkat, kemudian berkembang jadi Desa Maju.
" Kami targerkan 2024 jadi Desa Mandiri," misinya.
Begitupun bagi perangkat luar seperti Kepala wilayah, diberlakukan hal yang sama. Diwajibkan masuk senin dan jum'at sekaligus menyerahkan laporan hasil kerja sepekan. Jika sebelumnya pakaiannya juga amburadur. Kini sudah seragam, pakaian sepatu dan lainnya dibelikan Kades menjadi spirit bekerja.
" Kadus wajib laporkan hasil kerjanya sebagai syarat klaim insentif," terangnya.
Dari keaktifan Kadus dan kolaborasi bersama Babinsa Babinkamtibmas, syukurnya, angka persoalan jadi minim dan terkontrol dengan baik. Sehingga dapat terselesaikan, cukup dilingkup Desa, tidak sampai ke atas ataupun membuat aduan ke APH. Efek lain, penyerapan pajak juga jadi optimal, selalu terserap 100 persen dan tepat waktu. Program kepengurusan PTSL dari BPN juga berjalan lancar agar tidak menimbulkan sengketa tanah.
Satu hal yang ingin diprioritaskan adalah merealisasikan kartu sehat bagi warga kurang mampu sebagai penunjang saat berobat. Karena walaupun sudah ada BPJS pasti butuh biaya tambahan selama di Puskesmas atau rumah sakit seperti memenuhi bekal makanan atau dana transportasi.
Keuntungan lain dari kedisiplinan, segala bentuk bantuan Pemerintah tidak ada masalah yang timbul. Objek manfaat selalu tepat sasaran.
Merembet ke arah stunting, angkanya sejauh ini sangat minim, tapi tetap jadi atensi, sehingga 2024 Pemdes Durian turut akan siapkan anggaran khusus. Agar persoalan gizi buruk dan ibu hamil tuntas.
Sementara untuk tingkatkan sumber PADes, Bumdes akan dihidupkan kembali. Beberapa potensi akan dikembangkan dibidang pertanian khususnya tanam jagung dengan menggandeng kerjasama dengan piham ketiga. Agar tidak monoton mengharapkan komoditi tembakau saja.
" Kami akan buat demplot untuk tanam jagung seluas 1 hektar dibelakang kantor," tambahnya.
Pemdes sudah sekolahkan Bumdes belajar ke tenaga ahli di jawa selama seminggu. Pulang membawa ilmu, lalu diaplikasikan untuk kemajuan Desa.
Diharapkan, upaya berbenah dapat berkelanjutan meski secara bertahap. Setelah administrasi baik, barulah ke jenjang berikutnya yakni penguatan lembaga. Termasuk peningkatan kapasitas Kader posyandu dan PKK. (Irs)
Editor : Aminuddin
0 Komentar