Breaking News

Kades di Loteng Tarik Sumbangan Caleg Gagal

Caleg Gagal
potongan video saat warga dusun Gunung Kedul, saat mengembalikan sumbangan Warles yang diduga berasal dari bantuan Caleg Gagal.

Lombok Tengah (postkotantb.com)- Video soal Kepala Desa (Kades) Mekar Bersatu, Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) menagih warga dusun Gunung Kedul untuk mengembalikan sumbangan pemdes berupa Wireless (Salon, red) yang diduga berasal dari bantuan Caleg Gagal, viral di media sosial (Medsos).

Kades menagih bantuan Wireless lantaran warga di dusun tersebut dinilai tidak komitmen dalam memenangkan Caleg Gagal yang diusung Kades Mekar Bersatu di Pemilu 2024 yang berlangsung bulan Februari lalu.

"Hai kadus kenapa gak keluar ke kantor pembersihan ini, keluar!  bawa itu salon sekalian," ujar salah satu tokoh masyarakat Dusun Gunung Kedul, Murnim, membenarkan penarikan Wireless sambil menirukan kata-kata Kades Mekar Bersatu menagih warles yang diduga berasal dari bantuan Caleg Gagal tersebut, Rabu (12/03).

Caleg Gagal tersebut disinyalir dari Partai Bulan Bintang (PBB). Diakui Murnim, warga tidak pernah berjanji, Caleg Gagal yang diusung Kades Mekar Bersatu menang di seluruh TPS agar bisa duduk di kursi DPRD Loteng Dapil 7. Terkecuali TPS 01 dan TPS 02.

"Kami tidak punya komitmen untuk memenangkan calon legislatif di semua TPS kecuali hanya di tempat kami , dan itu sudah kami buktikan paling banyak suaranya diantara semua calon," tegasnya.

Tokoh masyarakat lainnya, Mahsun pun menyayangkan perilaku Kades Mekar Bersatu. Padahal warga sangat membutuhkannya Wireless, terutama di bulan suci Ramadhan ini.

"Saya sangat sayangkan keputusan kepala desa yang menarik kembali sumbangannya. Padahal yang akan memakai adalah warganya sendiri," sesal Mahsun yang juga aktif sebagai pengajar di ponpes Uswatun Hasanah.

Terpisah, Kades Mekar Bersatu, Hamzun Umar membantah hal tersebut. Ia mengklaim penarikan bantuan Wireless tidak ada hubungannya dengan bantuan Caleg Gagal. Ia menarik Wireless tersebut ke kantor desa dengan alasan pengamanan.

"Itu barang memang saya yang beli dan saya tidak pernah mengambilnya , saya hanya pinjam mereka yang datang membawanya dan saya amankan di kantor desa, kalau ada warga mau ambil kembali ya silakan ada di kantor desa," singkatnya via handphone.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close