Breaking News

Refleksi Gerakan Pangan Murah Pemkab Loteng, Kepala DKP Dorong Masyarakat Bercocok Tanam di Rumah

 

Refleksi Gerakan Pangan Murah Pemkab Loteng, Kepala DKP Dorong Masyarakat Bercocok Tanam di Rumah
Lalu Ahmad Satriadi.ST Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok tengah diruang kerjanya saat beri keterangan terkait Gerakan Pangan Murah, Rabu (06/03/2024). Foto Dok : Lalu Irsyadi/postkotantb.com

Lombok Tengah (postkotantb.com) - Pemerintah Kabupaten Lombok tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka membantu stabilisasi pasokan dan harga pangan terlebih jelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Dalam pasar murah ini, DKP gandeng Bulog, para pengusaha, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan melibatkan retail modern seperti indomaret dan alfamart.

"GPM di lapangan Muhajirin ini yang ketiga kalinya, alhamdulillah diserbu oleh masyarakat," kata Lalu Ahmad Satriadi,ST Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok tengah, Rabu (06/03/2024).

Selain menjual komoditi pokok seperti beras SPHP, juga disediakan tepung, minyak goreng, gula pasir, telur, sirup, madu, sampai aneka sayur mayur hasil KWT binaan DKP.

" Selain beras medium ada juga premium, harganya 15.000, dipasaran sampai 18.000," ulasnya.

Agar tepat sasaran, pola penjualan menggunakan kupon. Terhitung 1 orang berhak atas 1 kupon dan 1 karung beras, sehingga tidak ada peluang bisnis bagi oknum yang ingin ambil keuntungan dengan membeli banyak beras GPM.

Berat berasnya dipukul rata seberat 5 kilo dengan harga Rp. 10.200 per kilo dibawah harga pasar mencapai Rp. 15.000 per kilo. Selisihnya cukup jauh terpaut 4000-an.

Di GPM Lapangan Muhajirin didistribusikan sebanyak 13 ton beras medium. Dan beras premium 4 ton. Direncanakan GPM akan berlangsung di 9 Kecamatan berakhir pada Kamis (21/03/2024) mendatang.

Untuk diketahui, penjualan berasa murah juga rutin di pasar renteng, digelar oleh 5 rekanan Bulog setiap hari selasa dan jum'at. Jika tidak dapat mengakses GPM, bisa ke pasar Renteng.

Diharap upaya GPM ini dapat membantu masyarakat ditengah harga melonjak dan mengisi kekosongan pangan pra panen yang diprediksi sebelum lebaran sudah ada panen perdana seperti diwilayah Batu Kliang Utara.

Belajar dari yang sudah terjadi, untuk mewaspadai kemungkinan kekurangan pangan kedepan. Satriadi mengajak masyarakat untuk ikut bersikap antisipatif.


Ia mendorong warga mulai bercocok tanam memanfaatkan lahan tidur dipekarangan rumah dengan polibek dan pupuk organik.

" Setidaknya kita bisa tanam kebutuhan dasar kayak bawang, tomat, cabai yang selalu fluaktuatif harganya, kalau lagi mahal kan enak tinggal petik, bisa juga tanam sayur mayur seperti tomat, bayam, umbi-umbian, kan mudah tidak repot beli," sarannya.

Selain itu agar tidak mengulang kelangkaan pasokan dimasyarakat. Petani dihimbau tidak menjual habis cadangan gabahnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close