Breaking News

Regenerasi Puskor Hindunesia di NTB Terpilih Aklamasi, Siapa Saja?

Puskor Hindunesia
usai terpilih, Ketua Korwil NTB Puskor Indonesia, Ni Komang Puspita menerima bendera pataka yang diserahkan langsung Ketua Umum Puskor Hindunesia, Dr (HC) Ida Bagus K Susena, S. Kom., di Bidari Hotel Kota Mataram, Minggu (14/04).

Mataram (postkotantb.com) -Musyawarah Koordinator Wilayah (Korwil) NTB Pusat Koordinasi (Puskor) Hindu Indonesia (Hindunesia) yang berlangsung di Bidari Hotel, Kota Mataram, Minggu (14/04), akhirnya memilih secara aklamasi Regenerasi Puskor Hindunesia yang baru

Dengan komposisi, Ni Komang Puspita sebagai Ketua dan I Wayan Karioka sebagai Ketua Dewan Pembina. Pengukuhan Regenerasi Puskor Hindunesia atau pengurus baru ini, ditandai dengan penyerahan bendera pataka oleh Ketua Umum Puskor Hindunesia, Dr (HC), Ida Bagus K Susena, S. Kom., kepada Ketua Korwil NTB, Ni Komang Puspita.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Demisioner Dewan Pembina beserta Demisioner Ketua Korwil NTB, Anggota DPRD Kota Mataram dari Partai NasDem, Binmas Hindu Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB, kalangan pengusaha, para tokoh ormas dan pemuda Hindu, Rektor IAHN Gede Puja Mataram, dan para perwakilan Puskor Hindunesia dari lima kabupaten kota se NTB.

Musyawarah tersebut mengusung tema, 'Melanjutkan Regenerasi Puskor Hindunesia di NTB, Menuju Indonesia Emas'. Dalam sambutannya, Ketua terpilih Ni Komang Puspita menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih, kepada seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan kepercayaan terhadap dirinya, untuk memimpin organisasi tersebut.

Diakui bahwa ke depan, ia telah menyusun program kerja dalam rangka menjalankan roda organisasi agar lebih berkembang. Diantaranya melakukan konsolidasi dengan sejumlah pengurus Korwil NTB Puskor Hindunesia, serta yang berada di kabupaten kota, untuk menguatkan internal keorganisasian

"Program selanjutnya, yaitu Upacara Ngaben Massal. Kemudian menggelar kegiatan kursus bahasa asing khususnya berbahasa Inggris untuk peningkatan SDM umat terutama para generasi muda," bebernya.

Demisioner Ketua Korwil NTB Puskor Hindunesia, I Wayan Yogi Swara mengaku, Korwil NTB sudah membina secara swadaya sebanyak 25 UMKM hingga berkembang. Ini membuktikan, Puskor Hindunnisme di NTB mampu menjalin interaksi dan toleransi harmonis, baik di lingkup umat Hindu, maupun dengan lembaga keumatan lainnya melalui kemitraan.

"Kami berharap, ketua terpilih dapat melanjutkan program kerja organisasi yang sudah berjalan," harapnya.

Puskor Hindunesia
Demisioner Dewan Pembina beserta Demisioner Ketua Korwil NTB, Anggota DPRD Kota Mataram dari Partai NasDem, Binmas Hindu Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB, kalangan pengusaha, para tokoh ormas dan pemuda Hindu, Rektor IAHN Gede Puja Mataram, dan para perwakilan Puskor Hindunesia dari lima kabupaten kota se NTB, dalam acara musyawarah Korwil NTB Puskor Hindunesia, Minggu (14/04).

Sementara itu, Ketua Umum Puskor Hindunesia, Dr (HC), Ida Bagus K Susena, S. Kom., mengaku bangga, kegiatan musyawarah tersebut dapat terselenggara dengan baik. Pada kesempatan tersebut ia berpesan agar pengurus Puskor Hindunesia di NTB yang baru, dapat melaksanakan konsolidasi anggota dan penguatan para relawan.

Sebaliknya ia mengingatkan, ke depannya ada banyak tantangan yang harus dihadapi organisasi. Sehingga di samping menjadi katalisator pembangunan NTB, pengurus Puskor Hindunesia di NTB juga harus banyak berperan, dalam membangun harmonisasi dengan berbagai komponen masyarakat dan tokoh lintas agama. Sebab, heterogenitas umat beragama di tanah Bumi Gora ini sangat banyak.

"Tentu kami di Umat Hindu akan menguatkan SDM kami, dengan membangun koordinator-koordinator sampai ke desa. Yang tujuannya menjadi motivator umat untuk penguatan organisasi dan nantinya, akan menjadi bagian visi misi organisasi. Ke depan banyak hal yang harus kita pikirkan bersama," katanya.

Secara nasional, Puskor Hindunesia sudah terbentuk di 26 provinsi. Provinsi NTB kata dia, merupakan pulau yang terdekat dari Provinsi Bali. Semenjak enam tahun lalu terbentuk, Korwil NTB Puskor Hindunesia banyak menghadapi berbagai dinamika. Dari data Sebaran koordinator, Korwil NTB sudah membentuk sekitar 600 relawan.




PILKADA SERENTAK




Disinggung soal Pilkada Serentak 2024, Ida Bagus K Susena, S. Kom., menegaskan, Puskor Hindunesia tidak boleh apriori terhadap politik. Bahkan pihaknya mendorong agar Korwil NTB untuk mengusung kader organisasi untuk berkontestasi. "Kami berharap banyak kader-kader Puskor Hindunesia yang ikut pilgub NTB dan Pilbup di kabupaten kota," ujarnya.

Jika bukan kader sendiri, Korwil NTB dapat merapat ke figur yang memiliki visi dan misi selaras dengan organisasi, termasuk empat konsensus kebangsaan. Artinya, figure yang dapat merangkul semua agama. Terlebih AD/ART telah mewajibkan organisasi untuk bersinergi dengan siapapun yang dinilai layak menjadi pemimpin.

"Figure yang punya pluralisme, heterogenitas, bhineka tunggal Ika itu harus kita jaga sebagai penguat kita bersama," pesannya.

Senada disampaikan Demisioner Korwil NTB Puskor Hindunesia, Mangku Gede Wenten. Ia kembali mengingatkan, Korwil NTB harus terlebih dahulu membangun SDM serta menyatukan umat. Dengan mengajak seluruh ormas dan cendekiawan umat Hindu, untuk duduk bersama membahas konstelasi politik daerah. Hasil Pileg di Bulan Februari lalu menjadi cerminan keterwakilan Umat Hindu menurun.

"Sekarang Kota Mataram, kita sudah kehilangan dua anggota DPR kita. Lombok Barat yang jumlah pemilih umat Hindu mencapai 48 ribu, sama sekali tidak ada perwakilan," bebernya.

"Jangan sampai umat Hindu terbengkalai akibat praktik Money Politic dan membelakangi kepentingan umat selama kurun waktu 5 tahun. Coba kita berfikir, dengan 100 ribu padahal 5 tahun tidak ada wakil yang dapat memperjuangkan dana-dana aspirasi untuk kepentingan bersama," tandasnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar
DISCLAIMER: POST KOTA NTB menggunakan iklan pihak ketiga ADSTERRA. Kami tidak bisa sepenuhnya mengatur tayangan iklan. Jika muncul tayangan iklan yang dianggap melanggar ketentuan, harap hubungi kami untuk kami tindaklanjuti.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close