Breaking News

Cegah Gangguan Penglihatan Siswa dan Masyarakat, Dikes KSB dan Dikes NTB Gandeng NGO Luar Negeri

 


Sumbawa Barat (postkotantb.com) - Dinas kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat bersama Dinas Kesehatan NTB menggelar Pelatihan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Bagi Guru UKS dan Kader. Pelatihan yang didanai oleh the Fred Hollows Foundation (NGO) dari Australia yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan mata tersebut digelar selama dua hari, 6 - 7 Mei di Aula Kedai Sawah, Kabupaten Sumbawa Barat.

"Pelatihan ini bertujuan agar guru UKS dan kader kesehatan mampu melaksanakan edukasi dan skrining gangguan pengelihatan dan kebutaan pada siswa di sekolah dan masyarakat sesuai kewenangannya serta memberikan rujukan ke Puskesmas," terang Hj. Erna Idawati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat.

Dalam agenda ini, Dinas Kesehatan menekankan bahwa angka kebutaan di NTB tergolong cukup tinggi. Bahkan nomor 2 di Indonesia. Gangguan pengelihatan saat ini didominasi oleh gangguan refraksi dan katarak.

"Gangguan refraksi mata banyak dialami oleh anak-anak akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Kalau katarak lebih banyak diakibatkan paparan sinar matahari berlebih dan aktifitas masyarakat di luar rumah yang memicu katarak seperti panas, debu dan mata tanpa pelindung kaca mata," jelas Hj. Erna.

Dukungan dari Dinas Pendikan dan Dinas Kesehatan agar program penurunan gangguan refraksi pada siswa sangat penting agar upaya pencegahan gangguan pengelihatan di sekolah bisa berjalan dengan baik dan berlanjut. Harapannya agar praktek baik (best practice) dari edukasi dan skrining mata kepada siswa dan masyarakat ini bisa diadopsi untuk diterapkan di sekolah-sekolah dan posyandu lainnya.

"Masyarakat dan siswa perlu mendapatkan pengetahuan dan pemahaman lebih awal agar tidak terlambat memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit. siswa yang mempunyai gangguan refraksi bila tidak segera ditangani bisa menurunkan prestasi mereka," jelasnya mengingatkan.

Masyarakat yang tidak segera mendapatkan bantuan dan pengobatan lanujut Hj. Erna, akan mengalami gangguan pengelihatan yang dapat menganggu produktifitasnya.
Sehingga dalam pelatihan ini, peserta dibekali ilmu dan keterampilan mengenal secara dini gangguan pengelihatan dan kebutaan pada anak didik dan masyarakat. Selain itu melakukan edukasi dan skrining gangguan pengelihatan dan kebutaan pada anak didik dan masyarakat, memberikan rujukan ke Puskesmas sesuai dengan hasil skrining yang dilakukan dan meningkatkan capaian skrining ganggauan pengelihatan.


Mewakili Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Hj. Erna menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada The Fred Hollow Foundation dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB atas kerjasama melaksanakan pelatihan penanggulangan gangguan pengelihatan dan kebutaan ini.

Ilmu yang disampaikan melalui guru UKS dan Kader akan memberikan dampak penyebarluasan informasi dan screening menemukan pasien gangguan pengelihatan dapat dilaksanakan dalam jangkauan sasaran yang lebih luas.

"Semoga kolaborasi ini dapat terus kita tingkatkan sehingga semakin banyak program pemerintah di bidang kesehatan dapat terlaksanakan dengan baik untuk membantu masyarakat hidup sehat dan produktif," pungkasnya. (Amry)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close