Breaking News

Peduli Umat, Guru Mangku Gede Wenten bersama PSN Korda Kota Mataram bantu Pemakaman Warga Tidak Mampu

PSN Korda Kota Mataram
UPACARA: Para pinandita yang tergabung dalam wadah PSN Korda Kota Mataram, dikediaman Guru Mangku Gede Wenten, tengah bersiap-siap menuju rumah almarhum Made Sudarsana untuk melaksanakan upacara Menkingsan Ring Pertiwi (Pemakaman), Senin (10/06).

Mataram (postkotantb.com) - Guru Mangku Gede Wenten dan sang Istri, Biang Mangku, bersama Pinandita Sanggrahan Nusantara (PSN) Korda Kota Mataram, kembali menunjukan kepedulian terhadap sesama, khususnya Umat Hindu.

Guru Mangku Gede Wenten bersama PSN Korda Kota Mataram membantu salah satu warga di Jalan Pamotan, Cakranegara, Kota Mataram, yang meninggal dunia. Dalam hal, pelaksanaan Upakara (Upacara) Menkingsan Ring Pertiwi (Pemakaman) terhadap almarhum atas nama, Made Sudarsana, Senin (10/06).

Ketua PSN Korda Kota Mataram, Jero Mangku Gde I Ketut Susila mengungkapkan, keluarga almarhum diketahui merupakan warga yang tidak mampu. Sehingga tidak memiliki dana untuk pelaksanaan upacara tersebut.

"Untuk awal pelaksanaan upacara Mengkinsan Ring Pertiwi ini membutuhkan dana minimal Rp. 2,5 juta. Ini belum terhitung proses lanjutannya yang memakan biaya sekitar Rp. 10 juta,"sebutnya.

Dengan kondisi keluarga almarhum tersebut, PSN Korda Kota Mataram, memberikan Punia (Sumbangan/Sedekah) untuk pelaksanaan Mengkinsan Ring Pertiwi.

"Jadi kami masing-masing Anggota PSN Korda Kota Mataram ini yang juga ikut serta dalam memberikan Punia, baik untuk pemakaman hingga untuk keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Dokumentasi Foto Upakara (Upacara) Menkingsan Ring Pertiwi (Pemakaman) almarhum Made Sudarsana, Senin (10/06).


Disebutkan, pelaksanaan Upakara Mengkinsan Ring Pertiwi memakan waktu sekitar 1 pekan.  Jumlah Pinandita PSN Korda Kota Mataram yang tercatat dalam daftar Punia sekitar 42 orang.

"Jumlah ini belum termasuk yang terdaftar di sana. Salah satunya Guru Mangku Gede Wenten. Tetapi sudah masuk dalam sumbangan pribadi," ujarnya.

Kesuksesan pelaksanaan upakara Mengkinsan Ring Pertiwi ini tidak lepas dari sumbangan Guru Mangku Gede Wenten beserta sang istri, Biang Mangku, dan keluarga besarnya.

Ia pun berharap, upacara Menkingsan Ring Pertiwi ini bisa berjalan lancar, termasuk  Upacara Ngerebu (Penyucian) dalam rumah keluarga sepeninggalnya almarhum.

Dokumentasi Foto Upakara (Upacara) Menkingsan Ring Pertiwi (Pemakaman) almarhum Made Sudarsana, Senin (10/06).

Sementara itu, Tokoh Umat Hindu Lombok sekaligus sebagai Penasehat PSN Korda Kota Mataram, Guru Mangku Gede Wenten menilai, Upakara Mengkinsan Ring Pertiwi ini sebagai bagian dari Yadnya (Pengorbanan) umat Hindu kepada warga tidak mampu.

Sesuai adat Umat Hindu, kata Guru Mangku, ada jenazah yang harus dikubur sebelum Ngaben dan ada pula yang langsung melalui upacara Ngaben.

Bagi pihak keluarga Almarhum,  proses Ngaben ini membutuhkan biaya yang cukup besar.  Kehadiran PSN sekaligus para tokoh keumatan, nantinya juga akan membantu pelaksanaan Upacara Ngaben Massal.

Hal ini dimaksud agar jenazah almarhum dan juga warga lainnya, dapat terdaftar untuk masuk dalam upacara tersebut. "Ini merupakan kewajiban kami terhadap sesama manusia, termasuk sesama umat Hindu," jelasnya.

Atas nama keluarga almarhum, Guru Mangku Gede Wenten juga mengucapkan terima kasih kepada Puskor Indonesia, PSN termasuk warga Hindu dan Muslim yang turut terlibat dalam membantu pemakaman jenazah almarhum.

"Karena di wilayah sini, sudah terbentuk toleransi beragama. Sehingga antara muslim dan Hindu bahu membahu dalam upacara Made Sudarsana," tutupnya. (RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close