Sumbawa Besar (postkotantb.com) -
Diskusi publik tethadap kemajuan kabupaten sumbawa kedepan yang digelar oleh Komunitas Simpul Pemuda Kab. Sumbawa di Cafe Mie Time berlangsung semarak.
Kegiatan yang pandu Rahmad ST tersebut menghadirkan ratusan milenial sumbawa dari kalangan perguruan tinggi dan Organisasi Kepemudaan.
Dalam diskusi dua arah itu, sejumlah peserta menanyakan berbagai isu strategis terhadap kemajuan daerah di semua lini dan bidang serta pengembangan potensi daerah.
Menanggapi hal tersebut, H. Syarafuddin Jarot menegaskan, terkait wilayah Orong Telu dinilai terisolir dan sangat memprihatinkan, jembatan-jembatan limpas kerap diterjang banjir lantaran rendah. kedepan, yang pertama ditangani adalah akses jalan utama dan Faskes. Kedepan, jika Jarot - Ansori menang, maka daerah terpencil akan ditempatkan dokter agar warga yang sakit cepat terlayani.
Masalah kondisi ruas jalan Maronge ke Labuh Sangor yang rusak akibat longsornya Olat garutuk terutama saat musim hujan, akan diperbaiki dan dibenahi termasuk pemasangan pengaman jalan, terang H. Jarot.
H. Jarot menegaskan, visi misi Unggul Maju dan Sejahterah harus terpenuhi berbagai aspek seperti Unggul Sumber daya manusia dan sosial ekonomi, Unggul Birokrasi Pemerintah, Unggul SDA, maka produksi dan ekonomi akan meningkat sehingga sejahterah rakyatnya, tegasnya.
Begitu juga pengembangan sektor pariwisata sumbawa, ada banyak destinasi wisata tetapi mandeg. Hal pertama yang harus dilakukan adalah konektivitas darat, laut, dan udara sehingga harus dipersiapkan infrastruktur dasar dan destinasi wisatanya.
Terhadap kemajuan dan perkembangan Sosial, Adat dan budaya.
"Beberapa budaya kita mulai luntur, satu per satu sanggar seni mulai hilang, penggiat - penggiat budaya berkurang untuk melatih kemampuan seni masyarakat", ungkapnya.
Calon Wakil Bupati, Drs. H. Mohamad Ansori, menanggapi Komitmen Perlindungan Masyarakat Adat dan Hak Adat. Dikatakan H. Ansori, persoalan ini dibutuhkan adanya Legalitas kelompok yang turun temurun memelihara adat dari nenek moyang agar ada pengakuan dari pemerintah.
H. Ansori kembali menegaskan, bahwa pemerintah harus memastikan hak - hak masyarakat adat sesuai aturan undang undang, namun sejauh ini hanya mengklaim diri termasuk wilayah dan tanah ulayat.
"terhadap hak - hak masyarakat adat, menjadi komitmen kami jikanterpioih nanti," papar H. Ansori.
Kemudian pengembangan budaya lokal, Jarot - Ansori komit untuk mengembangkan budaya budaya lokal, seperti sakeco yang sampai saat ini belum ada gedung yang refresentatif sebagai tempat pelatihan budaya dalam upaya menghidupkan budaya samawa.
"terhadap kelestarian Karapan kerbau atau barapan kebo dan pacuan kuda serta dibutuhkan adanya lokasi tertentu dan harus ada sentuhan derius oemerintah daerah", tegas H. Ansori.
Di bidang pengembangan potensi atlit, H. Jarot memaparkan bahwa secara umum program Jarot - Ansori berkomitmen untuk penataan fasilitas olahraga. Pemerintah memotivasi para atlit dengan menggelar Bupati Cup di semua cabor setiap tahun dengan hadiah yang cukup besar, ujarnya.
Ditambahkan oleh H. Ansori, pemeliharaan Sarpras olahraga harus benar - benar dikelolah secara profesional. Industri olahraga di sumbawa butuh perhatian yang serius, lapangan Pragas dan Brang Biji harus dibuat lebih refresentstif.
"Kedepan, Jarot - Ansori akan memikirkan keberadaan asrama atlit", ujarnya.
Terkait Penataan Kota, H. Jarot memaparkan bahwa semua tempat dan taman kota akan ditata dengan penambahan spot olahraga dan penataan UMKM.
"butuh perhatian serius pemerintah terhadap penataan taman kota, drainase dan jalan lingkungan kota yang terkoneksi dengan jalan mantap ditambah PJU," paparnya.
Persoalan Air Bersih dan sampah yang selalu memunculkan masalah. Khusue persoalan air bersih di sumbawa selain menambah sumber mata air harus dilakukan revitalisasi rehabilitasi total jaringan induk PDAM dalam kota.
"lokasi penampungan sampah harus ditambah dan diperluas dengan menggeser lokasinya ke arah luar kota", beber H. Jarot. (Babe)
0 Komentar