Breaking News

Performa Komunikasi Debat Zul-Uhel di Era Digital dan Masyarakat Makin Cerdas

 

Oleh : Didin Maninggara


Dua tahun silam. Tepatnya 26 Oktober 2023. Saya dan Babe Amin berbincang santai bersama Abah Uhel di Restoran Istana Rasa, Kota Mataram. Perbincangan juga dilakukan dengan Bang Zul. Meski dalam waktu berbeda, esensinya sama. Yakni, perbincangan seputar performa komunikatif dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perbincangan melingkar dalam momentum dinamis, bahwa perjalanan panjang Provinsi NTB kini berada di tengah arus deras perubahan. Seiring dunia pun terus mengalami perubahan, baik dalam skala global, nasional hingga lokal.

Namun, kata Bang Zul, perubahan yang dialami NTB seperti halnya daerah lain selalu memiliki peluang sekaligus tantangannya sendiri-sendiri.

Dalam perspektif perubahan, Bang Zul maupun Abah Uhel satu titik pandang. Perubahan dalam konteks pilkada atau pemilu telah mengalami transformasi melalui sistem demokrasi yang dijalankan, yakni semakin membuka akses untuk partisipasi masyarakat secara sukarela.

Karena itulah, Zul dan Uhel menilai wajar jika era sekarang kritisisme rakyat terhadap eksekutif, legislatif maupun yudikatif terasa gegap gempita. Rakyat bebas mengkritisi penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus mereka bebas menyalurkan pilihannya di saat pemilu atau pilkada.

Zul dan Uhel memaknai partisipasi politik sebagai kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat untuk mengambil bagian dalam proses pilkada secara langsung maupun tidak langsung.

Partisipasi politik rakyat tidak saja di ranah elektoral seperti memilih dalam pemilu dan terlibat dalam kegiatan pemenangan pasangan calon, melainkan juga ada partisipasi non elektoral, seperti kepedulian warga dalam mengontrol jalannya pemerintahan.

Zul maupun Uhel memandang, bahwa demokrasi melibatkan dua variabel, yakni kontestasi dan partisipasi. Keduanya memiliki tujuan sama dalam membangun konsolidasi demokrasi yang kontestatif dan partisipatif.

Mengacu dari kesamaan pandangan tersebut, Zul dan Uhel yang dulu menjadi lawan politik pada Pilgub NTB 2018, kini berpasangan menghadapi Pilgub 2024 ini.

Paradigma memaknai kontestasi sebagai kandidat pun mereka sama. Ini terlihat jelas ketika paslon nomor urut 2 itu tampil pada debat terbuka Pilkada NTB di Hotel Lombok Raya, tiga hari lalu.

Statement atau testimoni menarik dilontarkan Zul-Uhel dalam sesi terakhir debat. Mereka tidak mengubar janji. Tidak juga menyentil dua paslon lawannya secara destruktif, apalagi menyerang privatisasi pribadi. Tapi justru, meminta masyarakat untuk tetap kompak dan bersatu dalam masa Pilkada ini.

Debat perdana ini menampilkan gagasan-gagasan dari tiga pasangan calon yang bertarung rebut kursi NTB 1.

Dari cara menyampaikan ide, gagasan maupun jawaban, terlihat jelas kelasnya Zul-Uhel sebagai petahana yang sudah berpengalaman memimpin pemerintahan. Bang Zul adalah Gubernur NTB 2018-2023, dan Abah Uhel Bupati Lombok Tengah dua periode.

Sementara Paslon nomor 3 Lalu Muhammad Iqbal-Indah Damayanthi Putri menampilkan ide gagasan yang terkesan wacana dan cenderung kurang mengupdate data tentang kondisi maupun apa yang telah dicapai NTB. Hal ini terlihat ketika mereka berbicara soal SMK dan hutang Pemprov NTB.

Zul-Uhel memasang jurus yang dianggap jitu. Yakni, terkesan tidak mengarahkan masyarakat untuk meyakinkan bahwa mereka memiliki program terbaik. Tapi justru, Bang Zul malah meminta masyarakat untuk tetap kompak dan bersatu dalam masa Pilkada ini.

Stetmen tetap menjaga persatuan ini kerap diungkapkan Bang Zul selama dirinya mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun saat mengikuti proses pendaftaran di KPU.

“Kalaupun berbeda pilihan, kepala harus tetap jernih dan hati harus tetap dingin. Calon boleh berbeda tapi persatuan dan persaudaraan kita tetap harus kita jaga. Nomor 3 dan nomor 1 adalah putra putri terbaik NTB,” ucap Bang Zul yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan para pendukungnya.

Bang Zul juga mengajak semua tim sukses untuk saling menghargai dan membangun kekompakan sehingga NTB tetap maju dimasa yang akan datang.

Abah Uhel pun demikian. Ia mengajak bersama-sama bersatu untuk NTB yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur dan mewujudkan NTB yang gemilang dalam berbagai hal. (Bersambung ke episode 3).

0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close