KTD Selebung saat diskusi pembentukan Komunitas Pemuda Peduli
Sungai di wisata Sipon Desa Selebung, Selasa (31/12/2024). Foto Ist/Lalu
Irsyadi/postkotantb.comLombok Tengah, (postkotantb.com) - Kondisi Sungai Sipon yang melintas di Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) kini memperihatinkan. Banyak sampah dan nampak kumuh, fenomena ini diperburuk dengan rendahnya kesadaran masyarakat peduli lingkungan.
Padahal dulu sungai tersebut jadi primadona. Disenangi anak-anak untuk bermain air dan orang dewasa mandi dan aktifitas lainnya.
Hal inilah kemudian yang mendorong sekelompok masyarakat tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Sungai terbentuk di momentum pergantian tahun 2024-2025. Demikian dikatakan Ketua Karang Taruna Desa (KTD) Desa Selebung, Tomi Hasan Basri kepada media ini, Rabu (01/01/2025).
"Pada aktualisasinya,komunitas ini akan bergerak untuk menjaga dan membersihkan sampah di sungai Sipon demi kelestarian lingkungan,"ungkap Tomi.
Selain itu, Tomi dan segenap lintas sinergi berjanji akan menyulap lokasi itu menjadi kawasan spot wisata sungai Sipon yang mampu menyedot banyak wisatawan berdatangan.
“Memang tak mudah merubah kawasan kumuh jadi bersih. Tapi dengan semangat dan komitmen kuat dan kerjasama yang baik bersama semua pihak,kami yakin paradigma semua lapisan masyarakat untuk jaga kelestarian lingkungan bisa terwujud,”tekadnya.
Karena itu, lanjut Tomi, untuk memulai upaya tanamkan peradigma jaga kelestarian.Komunitas Pemuda Peduli Sungai berkolaborasi dengan Pemerintah desa Selebung menginisiasi beberapa gerakan salah satunya pengembangan wisata camping ground di sungai sipon dengan konsep Wisata Edukasi.
Lebih jauh,urainya, pengembangan wisata sungai sipon ini bukan sekedar isapan jempol belaka. Sungai sipon punya segudang potensi unik yang layak dieksplore. Ciri khas utama,memiliki aliran sungai yang terhubung antar terowongan bawah tanah, bukan seperti sungai biasa pada umumnya. Sehingga punya nilai jual menjadi daya tarik pengunjung.
Sementara akses akomodasi menuju wisata sungai sipon ini cukup mudah. Bisa ditempuh menggunakan motor maupun mobil. Hanya berjarak sekitar 1 km dari jalan utama Desa Selebung.
“Setiap orang luar yang pertama kali datang dan melihat sungai sipon ini pasti heran dari mana asal aliran airnya, kenapa tiba-tiba keluar membual dari dalam tanah padahal posisinya persis diujung tebing,nahh uniknya disitu ternyata,”jelasnya.
Diterangkan,untuk upaya berkelanjutan, pihaknya akan terus intensifkan sinergi, kolaborasi dengan steckolder terkait ditingkat Desa,Kecamatan hingga Kabupaten.
Disisi lain,Kepala Desa Selebung,Agus Kusuma Hadi, S.H menambahkan potensi objek wisata ini juga telah menarik perhatian langsung Kementerian Desa RI. Telah digelontorkan penganggaran untuk pembangunan kawasan wisata sipon.
“Wisata sungai Sipon ini mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Desa secara langsung, kami launching pada beberapa hari lalu, tujuannya untuk melestarikan sungai dengan semangat pemberdayaan masyarakat peduli sampah sungai dan lingkungan hidup sekaligus memperkenalkan wisata edukasi,” ucapnya.
Sejak itu, kini mau masyarakat antusias ikut terlibat menjaga dan mengelola wisata kawasan Sungai Sipon. Setidaknya ada lebih dari 20 pemuda yang ikut tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Sungai ini.
“Dari pemberdayaan penduduk dan pemuda,muncul ide bagaimana lahirkan kegiatan positif untuk menjaga kebersihan kawasan sungai sipon dan sekitar,” terang Agus.
Hingga saat ini,lugasnya,jumlah kelengkapan wisata sungai sipon telah dilengkapi fasilitas toilet sejumlah 2 unit, G
gazebo/aula diskusi berukuran 9m x 9m, tempat duduk ukuran 4m x 4m sejumlah 2 unit, dan ada juga spot untuk pemancingan dan tempat memanggang ikan. (Irsyad)
0 Komentar