Mataram, (postkotantb.com) – Dalam semangat mempererat jalinan silaturahmi antara prajurit TNI aktif dan para purnawirawan, Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S.Sos., melaksanakan kunjungan ke kediaman salah seorang purnawirawan TNI AD, Sertu (Purn) H. Suhaimi, di Jalan Industri, Lingkungan Getep, Ampenan Selatan, Senin (05/05/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi TNI atas dedikasi serta pengorbanan para pendahulu, yang telah mengabdikan diri dalam mempertahankan kedaulatan negara. Brigjen TNI Sjasul Arief secara langsung memberikan perhatian moril serta paket sembako kepada Bapak Suhaimi yang kini berusia 84 tahun.
Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, Danrem menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak sekadar bersifat simbolis, tetapi merupakan bagian dari upaya membangun kesinambungan nilai juang, semangat pengabdian dan solidaritas antargenerasi TNI. “Penghormatan kepada para senior adalah bentuk pengakuan terhadap sejarah panjang perjuangan bangsa yang turut dibangun oleh darah dan keringat mereka,” ungkapnya.
Sertu (Purn) H. Suhaimi sendiri merupakan sosok purnawirawan dengan catatan pengabdian yang panjang. Ia pensiun dari dinas aktif pada tahun 1990 setelah terlibat dalam berbagai operasi militer, termasuk penugasan dalam Operasi Sadar/Opsat II, yang merupakan bagian dari rangkaian operasi militer TNI dalam menanggulangi gangguan keamanan dan separatisme di wilayah Papua pada tahun 1968. Meski telah lanjut usia, Suhaimi masih fasih menceritakan pengalaman heroiknya selama berdinas.
Bagi Brigjen TNI Sjasul Arief, kisah dan pengalaman para purnawirawan seperti Suhaimi merupakan warisan berharga yang harus terus dihidupkan, tidak hanya dalam catatan sejarah, tetapi juga dalam semangat juang prajurit masa kini. Ia menekankan pentingnya mendekatkan institusi TNI dengan para purnawirawan sebagai bentuk kontinuitas nilai dan kehormatan korps.
Selain memberikan dukungan, kunjungan ini juga menjadi ruang introspeksi dan penguatan moralitas bagi prajurit aktif. Kehadiran Danrem tidak hanya bermakna simbolik, tetapi juga menegaskan bahwa ikatan batin dalam keluarga besar TNI tidak lekang oleh waktu dan jabatan. Hal ini menjadi pengingat bahwa pengabdian sejati kepada bangsa berlangsung sepanjang hayat.
Momentum ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali semangat kebangsaan dan profesionalisme di kalangan prajurit aktif, sekaligus menjadi teladan nyata bahwa kepedulian terhadap para pejuang masa lalu adalah bagian integral dari jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara profesional. (red)
0 Komentar