Dalam dinamika organisasi, perbedaan pendapat adalah hal wajar. Namun, ketika perbedaan itu dipertajam dengan pernyataan sikap yang cenderung berpihak kepada figur tertentu, maka organisasi justru kehilangan kedewasaannya. Alih-alih menjernihkan keadaan, sikap tersebut malah berpotensi memperdalam fragmentasi kader.
PW dan PD se-Indonesia semestinya tidak menambah bara konflik. Mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keutuhan organisasi, bukan justru ikut terjebak dalam pusaran loyalitas personal. Ingat, organisasi mahasiswa seperti KAMMI dibangun bukan untuk kursi atau jabatan, melainkan untuk memperkuat ukhuwah, mencetak kader, dan menjadi wadah perjuangan moral-intelektual.
Organisasi Bukan Arena Personal
Sikap yang lebih bijak dari PW dan PD seharusnya adalah:
1. Menjadi penengah – menghadirkan ruang musyawarah, bukan mengesahkan salah satu kubu.
2. Menagihkan persatuan kader mengingatkan bahwa amanah jabatan hanyalah alat perjuangan, bukan tujuan.
3. Mendorong kedewasaan politik organisasi agar kader belajar menempatkan kepentingan kolektif di atas ambisi personal.
Jabatan di organisasi bukan hak milik pribadi, melainkan amanah kepemimpinan. Ia harus dijalankan dengan tanggung jawab, ketulusan, dan visi organisasi. Ketika jabatan dijadikan rebutan, maka organisasi kehilangan ruhnya.
Jalan Kembali ke Persatuan
PW dan PD se-Indonesia harus berhenti memperkeruh suasana dengan pernyataan keberpihakan. Tugas utama mereka adalah menenangkan kader, menutup celah perpecahan, serta mengembalikan orientasi organisasi pada cita-cita awal: menjaga ukhuwah, memperjuangkan nilai, dan menumbuhkan kepemimpinan yang sehat.
Yang dibutuhkan hari ini adalah kebijaksanaan: mengajak kader kembali bersatu, menempatkan organisasi di atas kepentingan pribadi, serta menumbuhkan kepemimpinan yang bersih, cerdas, dan bermartabat.
Jika PW dan PD gagal memainkan peran ini, maka sejarah akan mencatat bahwa mereka ikut bertanggung jawab dalam melahirkan perpecahan. Tetapi jika mereka mampu bersikap dewasa, maka KAMMI akan tetap berdiri tegak sebagai kekuatan moral mahasiswa muslim Indonesia.
Pada Intinya: Opini ini menekankan bahwa PW/PD se-Indonesia seharusnya bersikap bijak dan netral, bukan berpihak pada pribadi. Tugas mereka adalah menjaga persatuan, menenangkan kader, dan memastikan jabatan tetap dipahami sebagai amanah kepemimpinan, bukan alat ambisi pribadi.
Dengan begitu, KAMMI bisa kembali menjadi rumah perjuangan, mari KAMMI jayakan Indonesia. (red)
0 Komentar