Breaking News

Polres Dompu Helat FGD Tentang Kebhinekaan dan Keberagaman

Dompu (postkotantb.com) - Polres Dompu belum lama ini menggelar kegiatan Focus Group Discussion, Kegiatan tersebut membahas tentang kebhinekaan dan keberagaman demi menjaga dan melestarikan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan tersebut mengundang sejumlah tokoh agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan serta tokoh pemuda.

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin saat membuka acara tersebut menjelaskan kebhinekaan dan keberagaman di Bumi Nusantara tercinta ini merupakan anugerah Ilahi yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keberagaman merupakan sesuatu yang indah dipandang dan nikmat dirasakan.

"Kita harus mengakui kebhinekaan adalah hukum Allah, keberagaman itu adalah hukum alam. Kita tak bisa membayangkan kalau yang hidup di atas dunia ini laki-laki semua tidak ada perempuan. Tak bisa juga dibayangkan kalau hewan hanya satu jenis saja. Keberagaman itu sangat indah. Tantangan bagi kita adalah bagaimana mengelola keberagaman yang ada," ujar Bupati.

Selanjutnya Kapolres Dompu, AKBP Jon Wesly Arianto, S. Ik mengemukakan akhir-akhir ini di Indonesia terjadi beberapa peristiwa yang sempat memperrenggang kehidupan masyarakat yang sebelumnya bisa hidup bersama dalam perbedaan dan keberagaman yang ada.

" agar keberagaman yang ada di Indonesia termasuk di Kabupaten Dompu harus dipelihara bersama sehingga tercapai keharmonisan dan keselarasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara." harapnya


Kasdim 1614 Dompu, Mayor CZi Yudhi Wiyanto selanjutnya menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan. Dimana ia mengawali paparannya tentang kejayaan Nusantara di masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kasdim juga mengungkapkan sejarah perjuangan dan perlawanan di berbagai daerah dalam menghadapi bangsa kolonial. Namun karena perlawanan bersifat kedaerahan sehingga sekitar 300 tahun lamanya tak berhasil mengusir penjajah. Berdirinya Budi Oetomo 20 Mei 1908 merupakan babak baru lahirnya rasa nasionalisme. 20 tahun kemudian perjuangan tersebut terbukti dengan lahirnya ikrar para pemuda dari berbagai daerah untuk menyatukan tekad bulat yang dituangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 

"17 tahun kemudian, tepatnya 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya." paparnya

Bercermin dari peristiwa itu, lanjut Kasdim bangsa Indonesia akan kuat bila bersatu padu dalam perbedaan dan keberagaman yang ada. Kesuburan alam, kekayaan alam hayati dan non hayati di negeri ini menjadi incaran bangsa lain. Untuk menguasai Indonesia, mereka menggunakan teknik memecah belah bangsa Indonesia melalui perbedaan-perbedaan itu, jelas Kasdim.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Drs. H. Syamsul H. Ilyas, M. Si mengemukakan Indonesia diakui dunia karena memiliki kekayaan yang luar biasa. Bukan saja kekayaan alamnya melainkan kekayaan berupa kebhinekaan dan keberagaman. 

"Termasuk kita di Kabupaten Dompu ini kaya dengan keberagaman.  Keberagaman suku, agama, kearifan lokal yang ada kita pelihara bersama," tandasnya.

Ketua DPRD, Yuliadin, S. Sos menekankan dalam kehidupan yang berkebhinekaan dan keberagaman ini, agar saling memahami dan saling menghargai.

  "Yang besar harus mencintai yang kecil,,yang kecil harus menghormati yang besar," ujarnya.

Selanjutnya Ketua FKUB, Dahlan HAR memaparkan tentang kerukunan dalam kehidupan beragama, Ketua KNPI, Putra Taufan mengemukakan tentang tekad pemuda Indonesia sejak dulu yang selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan tanpa melihat perbedaan demi tegaknya NKRI.(rijal)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close