Mataram (postkotantb.com)- Surat Keputusan (SK) Golkar pasangan
Fauzan Khalid dan Hj Sumiatun sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati pada pilbup
Lobar dalam waktu dekat ini di pastikan
sudah di terima pasangan "sopok angen".
Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, Misbach Mulyadi
menyatakan SK DPP kepada Fauzan Khalid dan Hj Sumiatun masih di meja ketua umum
dan dalam waktu dekat akan di tanda tangani. “Insya Allah masih berproses di DPP,”Kata Misbah.
Namun SK dari DPP Golkar ini tidaklah gratis. Golkar
meminta komitmen Fauzan untuk mendukung kemenangan pasangan
Suhaili-Amin sebagai bakal calon
gubernur dan wakil Gubernur NTB periode
2018-2023 di kabupaten Lombok Barat (Lobar).
“dukungan beliau (Fauzan khalid, red)
ke Pasangan Suhaili-Amin harus jelas karena ini syarat yang harus di patuhi"
tegas mantan anggota DPRD NTB ini.
Sementara Bakal calon H Fauzan Khalid yang di konfirmasi
mengaku dirinya dikabarkan langsung oleh Ketua Harian DPD II Golkar Lobar,
bahwa tanggal 14 Oktober ini akan berangkat ke Jakarta.
“Saya sama pak Hermayadi, tanggal 14 beliau ke Jakarta.
Informasinya sudah tidak ada masalah, sudah clear,” ungkap fauzan
Lebih jauh Fauzan menerangkan dirinya bersama Hj Sumiatun
optimis sk tersebut akan di tangannya sesuai jadwal yang telah di rencanakan.
Selain golkar Fauzan mengatakan PKS juga akan memberikan dukungan ke pasangan
sopok angan. Sama seperti Golkar, Fauzanpun masih menunggu SK dari PKS.
Disinggung waktu untuk mendeklarasikan diri, Fauzan memastikan
akan menggelar acara deklarasi. Namun tentang waktu dan tempat belum bisa di
tentukan namun ia menginginkan acara deklarasi nantinya di iringi penyerahan SK dari masing-masing parpol yang mendukungnya. Ia mengatakan, sejauh ini terdapat
sejumlah parpol yang menyatakan dukungan terhadap dirinya.
“Secara formal, saya maunya ada penyerahan SK
masing-masing partai oleh ketua pimpinan partai di tingkat kabupaten (Lobar),” jelasnya.
Sementara itu, disinggung terkait anggapan Fauzan sengaja
memborong partai agar bisa meminimalisir jumlah calon dengan tegas ia
membantahnya. “Masa kita mau tolak partai yang mau mendukung kita
supaya calon banyak, kan tidak mungkin." ujarnya.
Menurutnya pengurus DPP partai politik tentunya
memiliki kajian dan analisi dalam menentukan calon yang akan di usungnya.
Dimana rata-rata parameter tersebut melihat dari survey dari para calon
tersebut.(RZ)
0 Komentar